Malang, SERU.co.id – BPBD Kota Malang berencana memindahkan beberapa Early Warning System (EWS) untuk meningkatkan efektivitas mitigasi banjir. Evaluasi ini dilakukan setelah banjir besar merendam wilayah Gang Sate, Kelurahan Lesanpuro. BPBD Kota Malang menyebutkan, pemindahan EWS akan difokuskan pada lokasi yang paling terdampak.
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno menjelaskan, pihaknya sedang mengevaluasi titik-titik penempatan EWS agar lebih strategis. Menurutnya, EWS di Gang Sate akan tetap dipertahankan, mengingat dampaknya yang signifikan. Namun, EWS di Danau Ranau direncanakan akan dipindahkan ke lokasi lain.
“Banjir di Danau Ranau tidak terlalu berdampak pada pemukiman warga. Di sana, banjir hanya menggenangi jalan tanpa masuk ke rumah. Sebaliknya, banjir di Gang Sate merendam banyak rumah, sehingga membutuhkan perhatian lebih,” seru Prayitno, Jumat (3/1/2025).
Keputusan pemindahan ini akan melibatkan pejabat wilayah setempat, seperti camat dan lurah. Ia menekankan, pentingnya kerja sama antara BPBD, warga dan pejabat wilayah untuk menjaga alat tersebut.
“Kami selalu melibatkan mereka dalam menentukan lokasi EWS,” jelas Prayitno.
Anggaran pemasangan EWS yang baru direncanakan pada 2025 setelah peta risiko diperbarui. Prayitno mengakui, banjir di Lesanpuro sebelumnya tidak terdeteksi dalam peta rawan banjir.
“Banjir seperti ini terakhir terjadi pada 1987, saat wilayah ini masih berupa lahan kosong,” ujarnya.
BPBD Kota Malang saat ini menggunakan EWS sederhana seharga Rp3,5 juta per unit. Prayitno berharap, dapat meningkatkan kualitas EWS di masa depan.
“Kami ingin memasang EWS yang lebih sensitif, agar warga punya waktu lebih lama untuk evakuasi,” katanya.
EWS dengan fitur canggih yang digunakan di beberapa kota lain memiliki harga hingga Rp150 juta. EWS tersebut dilengkapi sensor dan sirine terpisah, yang memungkinkan deteksi lebih dini.
“Sirine akan berbunyi di dekat warga ketika banjir mulai terdeteksi,” jelasnya.
Prayitno menegaskan, mitigasi banjir memerlukan langkah terpadu yang melibatkan semua pihak. Ia berharap, dengan pembaruan ini, risiko banjir dapat diminimalisir dan keselamatan warga lebih terjamin. (ws12/rhd)