Pekanbaru, SERU.co.id – Tragedi memilukan terjadi di Jalan Hang Tuah, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (1/1/2025) pagi. Satu keluarga mengendarai sepeda motor tewas ditabrak mobil Toyota Calya yang dikemudikan Antoni Romansyah (44) usai pulang dugem. Kecelakaan tragis ini tidak hanya merenggut nyawa Anton Sujarwo (38), Afrianti (42), dan anak mereka, Aditio Aprilio Anjani (10), tetapi juga membuat satu anaknya yatim piatu.
Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin menjelaskan kronologi kecelakaan. Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 06.30, saat keluarga tersebut sedang dalam perjalanan menjenguk mertua di Lirik, Indragiri Hulu.
“Mobil yang dikemudikan Antoni melaju tidak terkendali dan melebar ke kanan jalan di depan Klinik Siaga Medika. Mobil itu menabrak motor Honda Beat yang ditumpangi keluarga tersebut, menyeret dan melempar tubuh korban ke jalan. Mobil itu juga menabrak sepeda motor Honda Scoopy yang dikendarai Dwi Irwanto (22) dan Liani (25), yang menderita luka-luka,” seru Alvin.
Lebih lanjut, Alvin mengatakan, dua korban (anak dan istri) meninggal di tempat. Sementara suami sempat dibawa ke rumah sakit tetapi akhirnya tidak terselamatkan.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru, AKP Bagus Faria mengungkapka, Antoni, bersama dua penumpangnya, Lidia (25) dan Denni (30), baru saja pulang dari pesta tahun baru di klub malam. Ketiganya terbukti positif menggunakan narkoba jenis sabu.
“Sopir dan dua penumpang mobil mengaku mengonsumsi sabu selama perjalanan panjang dari Palembang ke Pekanbaru. Setelah berpesta di malam tahun baru, mereka kembali berkendara dalam kondisi mabuk narkoba,” kata Bagus.
Bagus menjelaskan, perjalanan panjang ini dimulai dari Sukabumi menuju Batam, dengan Palembang sebagai salah satu persinggahan. Di Palembang, ketiganya mengonsumsi sabu untuk tetap terjaga. Kecelakaan terjadi usai mereka menginap di Hotel Emerald Pekanbaru dan menghabiskan malam tahun baru dengan dugem.
Salah satu keluarga korban, Rosnan menuntut keadilan. Kepergian satu keluarga ini menyisakan duka mendalam bagi kerabat.
“Kami hanya ingin mereka dihukum seadil-adilnya. Keluarga ini hanya ingin memanfaatkan hari libur untuk menjenguk mertua yang sakit,” ujar Rosnan.
Suasana haru menyelimuti proses pemakaman yang dihadiri ratusan pelayat di TPU Tampan, Pekanbaru. Sementara itu, anak korban yang tidak ikut dalam perjalanan kini menjadi yatim piatu dan kemungkinan akan dirawat oleh nenek atau saudaranya. (aan/ono)