Sementara itu, Ketua PCM Lowokwaru, Mulyani menyampaikan, harapan kepada para jemaah tabligh akbar untuk terus bersinergi dan kolaborasi,
“Kami berharap, Persyarikatan Muhammadiyah, khususnya PCM Lowokwaru, bersinergi dengan melibatkan semua unsur. Kita perluas kolaborasi dengan semua pihak, baik itu pemerintah, organisasi kemasyarakatan, para anggota legislatif, para pengusaha, serta para dermawan,” ucap Mulyani.
Menurutnya, sinergi ini penting untuk menuntaskan persoalan di masyarakat, salah satu fokusnya persoalan kemiskinan. Miskin yang dimaksud bukan miskin sandang, miskin pangan, serta miskin papan, melainkan miskin harapan dan miskin cita-cita.
“Insyaallah, dengan melepaskan semua perbedaan, kita bergandengan tangan memberikan pendampingan. Kepada mereka yang miskin harapan dan miskin cita-cita, agar mampu mengakses pendidikan. Dengan memberi pendidikan berkualitas, secara otomatis, pengentasan kemiskinan bisa terlaksana,” pungkasnya.
Senada, Ketua PDM Kota Malang, Abdul Haris mengapresiasi, penyelenggaraan tabligh akbar kali ini. Menurutnya, tabligh akbar PDM Kota Malang diselenggarakan secara rutin di setiap Ahad pekan kelima.
“Tabligh akbar kali ini luar biasa, dengan dihadiri para tokoh luar biasa. Mulai dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Lazismu Jawa Timur, dan tentu saja Rektor Universitas Brawijaya. Ini pertama kalinya tabligh akbar seperti ini,” apreasiasi Abdul Haris.
Abdul Haris memaparkan, ada empat tujuan dalam tabligh akbar. Di antaranya:
– Pertama, menguatkan silaturahmi di antara warga Muhammadiyah se-Kota Malang.
– Kedua, menguatkan UMKM milik warga Muhammadiyah se-Kota Malang.
– Ketiga, memberikan peluang tampil untuk putra-putri dari sekolah Muhammadiyah yang memiliki bakat luar biasa.
– Keempat, wadah pemberdayaan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Malang untuk turut serta mengatur event-event besar. Sekaligus menjadi ajang pembelajaran pemimpin masa depan.
“Muhammadiyah Kota Malang akan terus bermitra dengan siapa saja dalam rangka membangun bangsa ini. Kita harus berprinsip seperti lambang Muhammadiyah, yaitu matahari, yang selalu memberi, tak harap kembali,” tegasnya.