29 Pendaki Sempat Terjebak Saat Gunung Raung Meletus

Erupsi gunung Raung setinggi 2.000 meter. (ist) - 29 Pendaki Sempat Terjebak Saat Gunung Raung Meletus
Erupsi gunung Raung setinggi 2.000 meter. (ist)

Banyuwangi, SERU.co.id – Gunung Raung, salah satu gunung api aktif di Jawa Timur kembali erupsi, Selasa (24/12/2024) pukul 09.30 WIB . Kolom abu setinggi 2.000 meter menyembur ke udara, terlihat jelas dari berbagai wilayah di sekitar gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso. Sebanyak 29 pendaki yang sempat terjebak dilaporkan selamat.

Erupsi ini direkam oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Petugas PPGA Raung, Mukijo menjelaskan, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur mencapai ketinggian 5.332 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Bacaan Lainnya

“Aktivitas ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi sekitar 4 menit 42 detik. Gunung Raung saat ini berstatus Level II atau Waspada,” seru Mukijo.

Sebanyak 29 pendaki dilaporkan terjebak saat erupsi terjadi, termasuk dua pendaki asal Sidoarjo yang menyaksikan langsung detik-detik letusan. Salah satu pendaki, Rendy (21) bercerita, momen mencekam saat dirinya sedang beristirahat usai mencapai puncak.

“Tiba-tiba terdengar suara dentuman keras seperti meriam. Disertai gumpalan asap hitam dan putih yang semakin membesar. Tanah terasa bergetar seperti gempa,” ungkap mahasiswa asal Madiun ini.

Rendy dan rekannya segera mengemasi perlengkapan dan berlari turun di tengah hujan abu bercampur kerikil kecil. Sepanjang perjalanan, keduanya berpapasan dengan pendaki lain yang hendak ke puncak dan memperingatkan untuk segera turun. Rendy akhirnya bergabung dengan rombongan besar yang juga menyelamatkan diri.

Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto mengungkapkan, pihaknya memantau empat kecamatan rawan. Yakni Kalibaru, Songgon, Glenmore dan Sempu. Hingga kini, fokus mitigasi diarahkan pada pos pendakian dan observasi risiko, tanpa melakukan evakuasi terhadap warga.

“Kami terus berkoordinasi dengan lintas stakeholder untuk mengantisipasi skenario terburuk. Termasuk penanganan dan evakuasi jika diperlukan,” ujar Danang.

Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid menegaskan, erupsi Gunung Raung merupakan hal yang wajar mengingat statusnya yang fluktuatif.

“Masyarakat harap tetap tenang dan tidak panik. Meskipun aktivitas vulkanik dapat meningkat sewaktu-waktu,” imbaunya. (aan/mzm)

disclaimer

Pos terkait