Belum Pastikan Asal Dentuman Misterius, Walikota: Tingkatkan Keimanan dan Tetap Waspada

Gelombang suara dalam pantauan alat. (ist) - Belum Pastikan Asal Dentuman Misterius, Walikota: Tingkatkan Keimanan dan Tetap Waspada
Gelombang suara dalam pantauan alat. (ist)

Malang, SERU.co.id – Dentuman yang terdengar dini hari di Malang Raya membuat tanda tanya. Tak hanya masyarakat umum, beberapa pihak berkompeten pun belum bisa memastikan penyebabnya.

Walikota Malang Sutiaji mengaku, khawatir suara dentuman yang belum diketahui asal usulnya tersebut adalah sebuah proyek di Malang Selatan. Bukan latihan militer.

Bacaan Lainnya

“Masak latihan militer sampai malam. Itu tidak. Saya khawatir ini ada proyek JLS (Jalur Lintas Selatan) yang belum konfirmasi. JLS katanya sekarang proses pembangunan lagi. Untuk bongkar yang namanya gunung, kan buat bedah pakai ledakan. Ini kira-kira. Saya khawatirnya, JLS belum koordinasi dengan kabupaten,” seru Drs H Sutiaji, Rabu (3/2/3/2021).

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Walikota Malang Sutiaji. (ist) - Belum Pastikan Asal Dentuman Misterius, Walikota: Tingkatkan Keimanan dan Tetap Waspada
Walikota Malang Sutiaji. (ist)

“Saya sudah minta ke BPBD dan sudah berkoordinasi BMKG, belum ditemukan mas. Sudah dilacak di Gunung Semeru dan Gunung Raung, itu tidak ada aktifitas disana, Ini masih dicari,” imbuh Sutiaji.

Lebih lanjut, BPBD Kota Malang membenarkan hal tersebut, namun masih belum bisa mengetahui dari mana asal suara tersebut.

“Memang benar ada dentuman yang tertengar tadi malam. Kami cek dari beberapa teman-teman BPBD Lumajang dan Kabupaten Malang belum diketahui itu dentuman apa,” ujar Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto.

Pesan Sutiaji kepada masyarakat, untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan YME. Dan tetap waspada dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu menimpa. Sembari menunggu informasi dari otoritas yang berwenang.

“Kita semua harus waspada dalam rangka mengurangi resiko bencana lebih besar. Artinya kita harus tetap waspada pada saat terjadi hujan ataupun saat terjadi gempa,” tandasnya. (ws1/rhd)

disclaimer

Pos terkait