Batu, SERU.co.id – Diduga tak berizin, Pemerintah Desa (Pemdes) Bumiaji, Kecamatan Bumiaji sesalkan beroperasinya Monstera Cafe yang berada di Jalan Sawah De Krup, Dusun Banaran, Desa Bumiaji.
Kepala Desa Bumiaji Edy Suyanto, membenarkan hal tersebut. Bahkan desa pun sama sekali tidak diberitahu, belum lagi keluhan masyarakat, pasalnya akses jalan desa menuju persawahan kadang dipergunakan untuk akses parkir sehingga menghambat aktivitas masyarakat.
“Selain tidak memberi tahu pihak desa, pengelola sudah menggunakan aset desa yaitu jalan desa untuk parkir kendaraan pengunjung. Warga mengeluhkan ketika melintas terganggu, kan banyak kendaraan,” keluh Edy, Sabtu (1/8/2020).
Surat desa tanggal 29 Juli 2020 bernomor 140/422.330.5/2020 berisi menanyakan izin usaha kepada pengelola Monstera Cafe (MC). Secara rinci surat berisi ‘Dalam rangka menertibkan administrasi usaha yang ada di wilayah Desa Bumiaji, maka kami mengklarifikasi perizinan usaha Montera Cafe yang sudah beroperasi kegiatan usahanya. Untuk itu, kepada saudara untuk menyampaikan kepada pihak Desa Bumiaji’.
Harapan desa, tambah Edy, pihak pengelola segera melapor ke desa serta mendesak penegak perda yaitu Satpol PP Kota Batu agar segera menertibkan usaha yang diduga tak berizin.
“Keinginan desa dan warga sekitar, semua pengembang dalam mendirikan usahanya melakukan perizinan dulu. Setidaknya kulonuwun (permisi) ke desa dan masyarakat. Karena usaha mereka juga menggunakan fasilitas Desa. Contoh jalan desa,” keluh dia.
Terpisah Manager Operasional Monstera Cafe Ony ketika dikonfirmasi mengaku jika pemanggilan pihak desa bukan karena belum berizin, pengelola sudah mengurus izinnya. “Sudah ngurus kok, pemanggilan desa bukan karena apa-apa, ya itu menghadiri sebagai bahan mengurus izin. Bukan karena belum berizin. Kalau tanah milik sendiri sudah biasa buat usaha,” terang Ony yang mengaku kalau cafenya sudah beroperasi selama 3 minggu.
Terkait adanya keluhan jalan desa yang dipergunakan untuk parkir, ia membenarkan hal tersebut. Tapi kalau kondisi cafe pas ramai-ramainya. “Lahan parkir kami ada sendiri, kalau jalan di sawah kita pakai kalau pas rame saja. Tapi sudah koordinasi dengan pihak Karang Taruna, RT, RW dan warga kampung. Jadi sudah aman,” tutupnya.(lih/man)