Malang, SERU.co.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang merencanakan penanaman pohon sebanyak 9.362 bibit pohon asam jawa pada 2025 mendatang. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mengganti sejumlah pohon yang tumbang yang terjadi di tahun 2024.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau DLH Kota Malang, Laode KB Al Fitra menjelaskan, pohon tumbang sering disebabkan keropos dan lapuk. Namun, di musim hujan seperti sekarang, pohon tumbang lebih sering terjadi karena tidak mampu menahan beban air.
“Kalau pohon rawan, tim kami langsung bertindak untuk menanganinya,” seru Laode, saat ditanya awak media, Kamis (12/12/2024).
Laode menambahkan, pohon-pohon yang rawan tumbang langsung dipangkas atau ditebang untuk menghindari bahaya. Tindakan cepat ini dilakukan agar tidak ada korban jiwa maupun kerusakan fasilitas umum. DLH juga terus memantau kondisi pohon di area yang sering dilintasi masyarakat.
Sebagai langkah pencegahan, DLH merekomendasikan penanaman pohon asam jawa dan johar. Kedua jenis pohon ini memiliki manfaat besar bagi lingkungan, termasuk mereduksi emisi karbon. Namun, pohon asam jawa membutuhkan perawatan yang optimal agar tidak mudah mati.
“Pohon asam jawa memiliki kemampuan mereduksi efek rumah kaca,” ujar Laode.
Berdasarkan penelitian, pohon ini sangat cocok untuk diterapkan di lingkungan perkotaan. Selain itu, manfaatnya bisa mendukung program penghijauan Kota Malang yang berkelanjutan.
Kota Malang diperkirakan membutuhkan sekitar 9.362 bibit pohon asam Jawa untuk memenuhi kebutuhan penghijauan. Penanaman bibit ini direncanakan dimulai pada tahun 2025 agar dapat segera memberikan manfaat. Program ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan kota yang lebih hijau dan sehat.
Dengan langkah ini, DLH optimistis dapat mengurangi risiko pohon tumbang sekaligus meningkatkan kualitas udara. Masyarakat juga diimbau untuk mendukung program penghijauan dengan merawat pohon yang ada di lingkungannya. Kolaborasi semua pihak diharapkan dapat membawa Kota Malang menjadi kota yang ramah lingkungan. (ws12/rhd)