Jakarta, SERU.co.id – Kita dan masalah (stress) ibarat sahabat karib yang tidak bisa dipisahkan. Bedanya, beberapa orang bisa mengendalikan dan mengatasinya, sedangkan sisanya malah sebaliknya.
Keberhasilan karir seorang profesional sangat dipengaruhi bagaimana dia mengelola tekanan (stress). Menurut Pakar Human Capital Management, Budi Santoso, pada umumnya ada 4 cara bagaimana seseorang merespon masalah atau tekanan yang lebih trend disebut stress language.
“Cara pertama adalah FIGHT, yaitu cara dimana seseorang memilih untuk melawan balik atau menghadapi tekanan tersebut,” serunya.
Dijelaskan, beberapa orang menghadapinya dengan reaktif dan emosional, seperti berteriak-teriak, marah-marah, atau menyalahkan orang lain. Namun beberapa orang lainnya menghadapi secara proaktif, dengan memilih untuk tenang, melihat akar masalah dan mencari solusinya. Cara yang kedua adalah FLIGHT, dimana seseorang memilih untuk menghindari konflik, merubah topik pembicaraan dan tidak menyampaikan perasaannya.
“Mereka ini cenderung memendam apa yang dirasakan dan mengalah,” ujar pria yang juga Head of HR People Service Rentokil Initial Indonesia ini.
Cara ketiga, kata Budi, adalah FREEZE. Mereka yang memiliki style ini cenderung bingung dan tidak tahu harus melakukan apa sehingga mereka memilih untuk menghindar, menghilang untuk sementara waktu. Menjauh dari lingkungan sampai dia percaya diri dan yakin untuk hadir kembali. Cara yang terakhir adalah FAWN, yaitu ingin membuat orang di sekitarnya menjadi senang demi menghindari konflik.
“Cirinya adalah selalu berusaha untuk memenuhi ekspektasi orang, takut beropini yang sesuai dengan perasaannya dan lebih memilih mengalah,” imbuhnya.
Budi menuturkan, setiap orang memiliki preferensi sendiri bagaimana dia bereaksi terhadap tekanan. Namun, perlu diketahui bahwa satu cara tidak bisa efektif untuk semua situasi. Satu hal yang pasti, stress atau tekanan tidak akan bisa selesai jika kita tidak menyelesaikannya.
“Disinilah pentingnya untuk bisa melihat situasi dan menentukan stress language apa yang akan kita pilih,” imbuhnya.
Budi juga menambahkan, kita bisa menggunakan kombinasi dari dua atau beberapa cara terebut secara efektif, misal mengkombinasikan Freeze dan Fight. Disaat kita tidak tahu apa yang harus dilakukan, kita bisa memilih Freeze (menepi) untuk sementara waktu sambil mencari jalan keluar. Setelah mendapatkan cara yang tepat, kita melakukan Fight, menghadapinya dengan cara yang proaktif.
“Finally, untuk menghadapi tekanan di dunia kerja dan tetap menjaga kesehatan mental, kita perlu melihat situasi dengan tepat dan cerdas memilih kombinasi strategi apa yang efektif untuk mengatasinya,” pungkasnya. (dik/mzm)