Malang, SERU.co.id – Bupati Malang, HM Sanusi sebut King’s College London Indonesia yang sudah beroperasi beberapa bulan ini di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kecamatan Singosari dapat memberikan dampak positif untuk Kabupaten Malang. Terutama terhadap masyarakat, sehingga dapat memotivasi untuk meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) bertaraf global.
“Nanti untuk Kabupaten Malang dan masyarakat akan termotivasi untuk meningkatkan SDM masing-masing di daerah ini. Sehingga nanti SDM kita itu setara dengan SDM Globa,” seru Sanusi seusai mengikuti kegiatan Joint Learning King’s College London Indonesia, Kamis (5/12/2024).
Sanusi mengatakan, peningkatan dan penyetaraan SDM tersebut dirasa sangat penting. Sehingga jika ada permintaan – permintaan tenaga, maupun tantangan di dunia global di Kabupaten Malang, masyarakat dinilai sudah siap.
“Sehingga nanti dalam persaingan apapun di dunia global kita akan mengikuti secara bersama-sama,” ungkap pria berusia 64 tahun itu.
Diketahui, dalam kesempatan tersebut dibuktikan jika proses belajar mengajar para mahasiswa dan tenaga pengajar tidak tidak terbatas ruang tetapi dapat dilaksanakan dengan menggunakan media digita. Sehingga dapat dipastikan, pembelajaran yang ada di King’s College London, Inggris tidak akan jauh berbeda.
“Pendidikan dapat dilaksanakan dengan cara digital, sehingga kesesuaian dengan King’s College yang di Inggris dan di sini terkoneksi dengan baik gitu,” ungkapnya.
Dikatakan Sanusi, universitas bertaraf internasional tersebut dibuka untuk umum, sehingga dirinya mempersilakan siapa saja yang ingin mendaftar. Ditambah lagi, proses pendaftaran mahasiswa baru akan didukung Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
“Didukung untuk LPDP untuk beasiswanya. Sehingga memenuhi kriteria persyaratan dicover oleh LPDB mendapatkan beasiswa untuk pembiayaan kuliah disini,” ungkap Sanusi.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) KEK Singhasari, KRAT David Santoso KR menjelaskan, pihaknya akan menargetkan pada lima tahun kedepan universitas tersebut bakal memiliki lebih dari 700 mahasiswa. Untuk saat ini, kampus tersebut masih terdapat dua program studi, yakni Ekonomi Digital (Asia Tenggara) Magister Sains dan Digitals Futures (Asia Tenggara) MA.
“Sekarang program studi sudah ada dua, akan ada lima. Jadi tiga lagi sedang dalam pendaftaran di Kemendikbud untuk perizinannya. Akan kita mulai nanti berangsur – angsur, mulai tahun depan, bulan September akan yang ketiga, keempat dan seterusnya, sampai lima program studi yang kita bawakan. Semuanya tematiknya digital,” ungkap David.
Dirinya menerangkan, untuk proses belajar mengajar semua murid akan full berada di kampus tersebut. Sedangkan untuk tenaga pengajar mereka, menggunakan metode fly in fly out faculty
“Jadi mereka itu ada komponen fly in fly out faculty. Jadi, dosennya terbang, datang 10 hari, ada yang 2 bulan di sini. Terus kemudian ada intensive course-nya di sini, kemudian kelasnya itu diadakan juga secara sinkronis,” ungkapnya.
“Jadi diskusi dari seterusnya, karena ada dukungan teknologi, ada multi kamera, karena mic-nya juga sudah omnidirectional, jadi sudah nggak perlu lagi di-setting. Semua ruangan itu sudah seperti kita berada di dalam ruangan yang sama,” paparnya. (wul/ono)