Ribuan Tenaga Kerja Sumenep Tercover BPJS Ketenagakerjaan, Kecelakaan Kerja Bakal Terima JKM

Ribuan Tenaga Kerja Sumenep Tercover BPJS Ketenagakerjaan, Kecelakaan Kerja Bakal Terima JKM
Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan komitmennya untuk memberikan Jaminan Kematian (JKM), kepada ahli waris. (Seru.co.id/ard)

Sumenep, SERU.co.id Di hadapan ribuan tukang se-Kabupaten Sumenep, Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan komitmennya untuk memberikan Jaminan Kematian (JKM), kepada ahli waris dari pekerja rentan yang mengalami kecelakaan kerja dan berujung kematian.

Dalam acara bertajuk silaturahmi dengan tukang becak di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Bupati Sumenep Fauzi juga mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja rentan.

Bacaan Lainnya

Dia juga menyerahkan JKM sebesar Rp42 juta, kepada ahli waris dari salah seorang tukang becak Salamet Riyadi yang telah meninggal dunia saat bekerja.

Jaminan sosial terhadap pekerja rentan diluar layanan sosial yang sudah dicanangkan Pemerintah Pusat seperti BPJS, merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep. Hal itu guna memastikan setiap warga negara terutama pekerja rentan dapat merasakan kehadiran negara, melalui jaminan sosial.

Baca juga: Peduli terhadap Ribuan Abang Becak, Achmad Fauzi Didoakan Lanjutkan Kepemimpinan di Sumenep

“Siapa tahu, istrinya butuh apa atau ada utang yang belum terbayar. Jadi tidak merasa terbebani dan agar dalam tanda kutip, tidak jadi orang miskin baru,” kata Fauzi di acara silaturahmi dengan ribuan tukang becak.

Tidak hanya itu, Bupati juga memastikan apabila terdapat pekerja rentan yang meninggal dunia, saat bekerja dalam kondisi meninggalkan anak yang masih duduk di bangku sekolah. Pemkab Sumenep akan memberikan bantuan biaya pendidikan hingga selesai.

Baca juga: Bupati Fauzi Komitmen Memberikan Perlindungan Anak di Kabupaten Sumene

“Kalau sudah tiga tahun, tukang becak kita ikutkan, misalnya terjadi meninggal, anaknya ditinggal berarti kan untuk pendidikannya susah. Maka anaknya itu kita kasih beasiswa, untuk di sekolahkan. Misalnya SD ditinggal, Dari SD sampai SI kita biayai,” tambahnya.

Sebab pihaknya menyadari betul, pekerja rentan tidak memiliki ketahanan ekonomi yang kokoh. Dalam kondisi seperti inilah pemerintah terus melakukan inovasi-inovasi kebijakan. Untuk memutus mata rantai kemiskinan dengan cara memberikan pendidikan yang layak bagi generasi penerusnya.

Baca juga: Festival Olahraga Pendidikan Jadi Ajang Pengembangan Bakat Siswa di Sumenep

Upaya yang dilakukan oleh Pemkab Sumenep tersebut tidak terlepas untuk mencapai tujuan kesejahteraan bagi setiap masyarakat. Terutama pekerja rentan diantaranya, nelayan, petani, tukang becak dan beberapa lainnya.

Kendati begitu, setiap jaminan sosial.

Sinkronisasi data dengan Pemerintah Desa (Pemdes) se Sumenep, yang kemudian disinkronkan dengan data di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Jadi kita tidak sembarangan. Kita kroscek dulu datanya, kita kerjasama dengan Pemdes dan disinkronkan dengan DTKS,” tegasnya.

Baca juga: Bupati Sumenep Sukses Tekan Angka Kemiskinan

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep ini, juga akan melakukan pemantauan kepada setiap penerima JKM terkait dengan pemanfaatan bantuan jaminan sosial.

Sekedar diinformasikan, hingga saat ini tercatat telah ada ribuan pekerja rentan di Sumenep yang ter-cover BPJS Ketenagakerjaan. Di antaranya nelayan sebanyak 1.780 orang, 2.274 petani, 1.984 tukang becak, tukang bangunan, ART, dan tukang ojek. Premi besaran yang dibayarkan mencapai Rp16.800 perbulan. (ard/mzm)

disclaimer

Pos terkait