Peluncuran Malang Merona Project, Topeng Malangan Menuju Kota Media Art UNESCO

Peluncuran Malang Merona Project, Topeng Malangan Menuju Kota Media Art UNESC
Founder Amazing Malang, Donny Kris Puriyono memberikan sambutan. (foto: ist)

Malang, SERU.co.id Amazing Malang resmi meluncurkan ‘Malang Merona Project’, sebuah inisiatif untuk mengangkat kembali budaya khas Malang. Mengusung Topeng Malangan bertujuan memperkuat identitas budaya lokal dan mengenalkan kembali nilai-nilai tradisional kepada masyarakat. Sekaligus menuju Kota Media Art UNESCO.

Founder Amazing Malang, Donny Kris Puriyono menjelaskan, proyek pertama dari Malang Merona Project ini berfokus pada Topeng Malangan, seni tradisional yang dikenal sejak abad ke-8 pada masa Raja Gajayana. Topeng Malangan dipilih karena nilai budaya dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.

Bacaan Lainnya

“Seni ini tidak hanya menjadi simbol tradisi, tetapi mewakili kebijaksanaan masyarakat Malang yang diwariskan turun-temurun. Kami ingin menghidupkan kembali budaya ini, agar tetap relevan di masa kini,” seru Donny, sapaannya dalam keterangan resminya kepada SERU.co.id

Peluncuran Malang Merona Project, Topeng Malangan Menuju Kota Media Art UNESC
Para pelaku seni berbincang bersama Founder Amazing Malang. (foto: ist)

Menurutnya, proyek ini dirancang sebagai upaya melestarikan warisan budaya sekaligus mendekatkan masyarakat modern dengan tradisi lokal. Amazing Malang berharap dapat menjadikan Topeng Malangan sebagai ikon budaya yang dikenal luas, terutama di kalangan generasi muda.

“Topeng Malangan dipandang tidak hanya sebagai kesenian, tetapi juga sebagai kekayaan intelektual yang dapat dikembangkan,” imbuhnya.

Produk-produk budaya, seperti kaos, batik, animasi, hingga game, dapat dibuat dengan konsep Topeng Malangan sebagai ciri khas. Ia berharap, proyek ini dapat memberikan dampak ekonomi positif, khususnya bagi pelaku UKM dan industri kreatif di Malang.

“Dengan pengembangan Topeng Malangan sebagai produk budaya, diharapkan akan menarik wisatawan dan menjadi oleh-oleh khas Malang,” ujar Donny, dalam sambutannya, Sabtu (9/11/2024).

Donny menambahkan, pada Oktober 2024, Kota Malang ditetapkan sebagai salah satu wakil Indonesia untuk pengajuan Jaringan Kota Kreatif UNESCO 2025 di bidang Media Art. Penetapan ini menjadi bukti, Malang memiliki potensi besar dalam pengembangan seni dan budaya.

Ketua Panitia Acara, Karunia Adhisti mengajak, seluruh masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha untuk mendukung Malang Merona Project. Melalui ‘Malang Merona Project’, ia berharap bisa memperkenalkan kembali Topeng Malangan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat modern. Seni ini diharapkan menjadi jati diri masyarakat Malang yang patut dibanggakan.

“Ini adalah langkah bersama untuk merayakan budaya Malang dan menjadikannya kebanggaan bersama,” ungkap Karunia.

Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, Karunia optimistis, Malang Merona Project akan membawa budaya Malang ke tingkat internasional. Proyek ini juga diharapkan dapat memperkuat upaya Malang dalam memperoleh pengakuan dari UNESCO pada tahun mendatang.

Acara peluncuran ‘Malang Merona Project’ dilaksanakan di Malang Creative Center (MCC), dalam rangkaian acara Fmix Media Arts Ecosystem. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk komunitas seni dan budaya Malang. (ws12/rhd)

disclaimer

Pos terkait