Malang, SERU.co.id – Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang genjot proyek pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Percepatan tersebut untuk menjaga stabilitas distribusi air bersih bagi pelanggan. Dengan dukungan anggaran senilai Rp25,37 miliar dari Dinas PU dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, dua titik SPAM, yaitu Sumber Merjosari dan Sumber Sareh, kini tengah dikebut pengerjaannya.
Direktur Utama Perumda Tugu Tirta, Priyo Sudibyo SE SSos MM baru-baru ini memaparkan perkembangan rencana ini pada rapat bersama Dinas PU dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur. Kemudian dukungan anggaran dari PAPBD 2024 sebesar Rp25,37 miliar untuk SPAM di Sumber Merjosari dan Sumber Sareh disetujui.
“Kami bersyukur pengajuan ini disetujui. Koordinasi dan perencanaan yang baik membuahkan hasil. Membuktikan sinergitas yang solid akan memperlancar proses bantuan dari pusat dan provinsi,” seru Priyo, Rabu (6/11/2024).
Lebih lanjut, Priyo melaporkan, Sumber Sareh saat ini tengah dalam tahap penyelesaian pembangunan dengan target debit maksimal mencapai 100 liter per detik (lps). Proyek ini membutuhkan anggaran sebesar Rp10,21 miliar yang akan digunakan untuk pengadaan pompa bor dan perbaikan brom capturing.
“Sementara itu, SPAM di Sumber Merjosari akan dikembangkan dengan anggaran sebesar Rp15,16 miliar. Rencana pengembangan mencakup perbaikan brom capturing, pembangunan tower tank, ruang chlorinasi dan akses jalan masuk. Kapasitas Sumber Merjosari diharapkan meningkat hingga 200 lps, memberikan tambahan debit hingga total 300 lps jika kedua SPAM terealisasi,” ujarnya.
Perumda Tugu Tirta sebenarnya telah mengajukan anggaran Rp29,17 miliar untuk pengembangan tiga titik SPAM: Sumber Merjosari, Sumber Sareh dan Sawojajar. Namun, hanya dua titik yang disetujui.
“Sebagai solusi, anggaran pengembangan SPAM Sawojajar akan dialihkan untuk pembangunan jaringan perpipaan ke wilayah Cemorokandang dan pemukiman kumuh di Kota Malang. Direncanakan proyek bisa mulai lelang paling lambat awal 2025, sehingga pengerjaan dapat dimulai pertengahan tahun,” tambah Priyo.
Perumda Tugu Tirta menargetkan pembangunan jaringan perpipaan sepanjang 9,6 kilometer dari Buring Atas ke Cemorokandang dengan estimasi anggaran sekitar Rp18 miliar. Tambahan jaringan ke pemukiman kumuh yang membutuhkan dana sekitar Rp19 miliar.
Selain itu, Perumda Tugu Tirta bekerja sama dengan Kementerian PUPR melalui BBWS Brantas untuk penggantian pipa di sepanjang jalur Pulungdowo-Kidal, Tumpang. Proyek sepanjang 2,13 kilometer yang dilakukan pada Agustus dan September 2024 ini berjalan lancar tanpa kendala.
“Kami akan mengajukan tambahan 1,2 kilometer pipa dari titik Kidal menuju Tandon Buring Atas. Penggantian pipa ini bertujuan untuk menjaga layanan air bersih yang berkelanjutan hingga 30 tahun ke depan,” pungkasnya. (afi/ono)