Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) memberikan penghargaan Anugerah Sabda Budaya kepada 7 (tujuh) tokoh dan komunitas budaya, Selasa (5/11/2024). Acara ini berlangsung dalam rangka Dies Natalis ke-15 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam pelestarian seni dan budaya.
Rektor UB, Prof Widodo SSi MSi PhD Med Sc mengungkapkan, kebanggaannya atas kontribusi FIB UB dalam pelestarian budaya. Ia menyampaikan, FIB UB selama 15 tahun telah menjadi pusat pengembangan humaniora dan budaya.
“Tahun ini, FIB melibatkan lebih dari 26 komunitas dalam pelestarian budaya dan seni. Serta berkontribusi signifikan dalam acara Gelanggang Budaya Brawijaya,” seru Prof Widodo, dalam sambutannya secara virtual.
Menurut Prof. Widodo, salah satu pencapaian besar FIB adalah digitalisasi arsip budaya lokal Jawa Timur. Saat ini, sekitar 70 persen arsip budaya lokal telah terdigitalisasi, sehingga bisa diakses lebih luas oleh publik dan peneliti.
“Digitalisasi ini penting agar budaya kita dapat diakses lebih mudah oleh masyarakat luas,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan, apresiasi khusus kepada FIB dalam perayaan dies natalis kali ini. Berkolaborasi dengan Fakulti of Creative Arts Universiti Malaya dalam pameran seni bertajuk ‘The Surfers of Time.’ Kolaborasi ini memperlihatkan hubungan lintas disiplin antara seni, sains, dan teknologi.
Penghargaan Anugerah Sabda Budaya ini diberikan kepada 7 kategori, diantaranya:
– Seni Musik: Ian Antono
– Sastra: Sasti Gotama
– Seni Rupa: Koeboe Sarawan
– Seni Tradisi: Mbah Karimun (alm)
– Pemerintah Peduli Budaya: Yudil Chatim SKM MEd
– Komunitas Seni Budaya: Teater Api Surabaya
– Pelestari Budaya Bahasa: Adrian Pawitra (alm)
Ia berharap, penghargaan ini bisa menjadi inspirasi untuk mendorong kreativitas dan komitmen dalam pelestarian budaya di Indonesia. Ia juga berharap, bisa memperkaya pemahaman lintas budaya, dan memberikan kontribusi nyata kepada Indonesia, Asia dan Dunia.
Dekan FIB UB, Hamamah PhD, turut memberikan pernyataan tentang pentingnya mendukung karya-karya seniman di Malang Raya dan Jawa Timur. Menurut Hamamah, selama ini belum ada perhatian khusus untuk seniman lokal yang karyanya kini mulai memudar.
“Kami menyadari pentingnya menjaga agar karya-karya ini dapat terus dikenal oleh generasi berikutnya,” tutur Hamamah.
FIB UB berusaha mengatasi tantangan ini dengan mengembangkan digital humaniora, agar karya-karya budaya bisa didokumentasikan dan dinikmati sepanjang zaman. Program ini diawali dengan memberikan kurasi khusus, dilanjutkan dengan Anugerah Sabda Budaya. Dan rencana pendampingan, agar karya-karya ini bisa didokumentasikan secara digital.
Sejalan dengan program tersebut, FIB juga memulai digitalisasi wayang, serta merencanakan penyelenggaraan festival air di Mangliawan. Di samping itu, penelitian terkait masyarakat Bromo Tengger juga telah didokumentasikan dalam museum digital yang berisi berbagai tradisi khas Tengger.
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya UB, Prof Dr Muchammad Ali Safaat SH MH, turut mengapresiasi Anugerah Sabda Budaya yang diinisiasi FIB. Ia menekankan, pengembangan kebudayaan adalah bagian penting dalam menciptakan kebahagiaan bagi manusia.
“Budaya tidak bisa sepenuhnya dipenuhi oleh ilmu pengetahuan saja, karena ada dimensi kebahagiaan dan identitas bangsa yang harus dijaga,” tutupnya.
Menurut Prof Ali, budaya harus dirawat dalam berbagai bentuk, baik lukisan, seni rupa, musik hingga sastra. Hal ini yang mendorong UB untuk terus mendukung komunitas budaya, khususnya di wilayah Malang Raya.
Penerima penghargaan kategori Seni Musik, Ian Antono mengaku, terkesan dengan perhatian UB terhadap seniman. Ia berharap, seni musik akan terus dikenal oleh semua generasi.
“UB luar biasa! Saya awalnya tidak percaya, tetapi penghargaan ini menunjukkan kepedulian UB pada budaya,” ucapnya.
Acara Dies Natalis FIB UB turut dimeriahkan dengan beberapa kegiatan, termasuk Cosplay Fun Run di UB Dieng, instalasi seni di Hall Rektorat, dan acara puncak Anugerah Sabda Budaya di Ballroom Hotel Grand Mercure Malang. Acara ini dihadiri sejumlah seniman ternama, seperti Krisdayanti, yang turut menghibur hadirin bersama Ian Antono dalam lagu ‘Rumah Kita.’
(ws12/rhd)
