Percepatan Panen Padi, Didik Berharap OPD Terkait dan Petani Paham Siklus Tanam

Plt. Bupati Malang, Didik Gatot Subroto. (Seru.co.id/wul) - Percepatan Panen Padi, Didik Berharap OPD Terkait dan Petani Paham Siklus Tanam
Plt. Bupati Malang, Didik Gatot Subroto. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Plt. Bupati Malang, Didik Gatot Subroto berharap seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan para petani memahami terkait siklus tanam padi. Hal tersebut dinilai sangat penting untuk meningkatkan jumlah dan kualitas hasil panen padi di Kabupaten Malang.

Plt. Bupati Malang, Didik Gatot Subroto mengatakan, dengan ini seluruh pihak tersebut harus memahami kapan musim tanam, pupuk, perawatan hingga panen.

“Kalau semuanya siklus ini bisa dipahami, ya saya yakin semuanya bisa diantisipasi. Maka banyak hal yang harus dikerjasamakan di saat masa tanam, berarti RDKK nya (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) meski siap,” seru Didik, dalam kegiatan gerakan tanam padi bersama kelompok tani, di lahan sawah Desa Karangduren, Pakisaji, Kabupaten Malang, Rabu (23/10/2024).

Didik menerangkan, dengan pemahaman dasar ini para petani diharapkan bisa mendapatkan keuntungan dari hasil panen padi. Menurutnya, siklus panen padi di Kabupaten Malang tergolong bergantian.

“Karena sejauh ini kan sistem perdagangan padi beras ini juga sama, artinya masih muter. Ada wilayah, pada saat disini musim tidak panen nah wilayah lain yang suplay. Lah yang khusus untuk Malang ini kan berasnya rata-rata beras premium itu, harganya jualnya bagus, rasanya beda, enak,” ungkapnya.

“Khususkan bagaimana beras-beras premium yang dihasilkan dari panen lokal ini bisa mendapatkan ruang pasar yang menguntungkan,” imbuh Didik.

Plt. Bupati Malang, Didik Gatot Subroto tengah memeriksa berbagai jenis pupuk. (Seru.co.id/wul)

Sementara itu, Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Avicenna M Sani Putera menjelaskan, untuk meningkatkan hasil dan kualitas panen padi, pihaknya menggagas program ‘Kembang Tani Bersiul’ untuk membangun ekosistem pertanian berbasis keunggulan lokal.

“Kita melakukan penguatan kelembagaan petani, sehingga petani petani ini tertib dan disiplin. Untuk segera memulai pertanaman,” jelas Avicenna.

Avicenna menuturkan, hasil panen padi di Kabupaten Malang ini sudah mencapai 96 persen. Sedangkan secara nasional Kabupaten Malang masuk dalam urutan kelima untuk percepatan pertanaman.

“Kekurangannya sekitar 6 persen itu terkait dengan padi Gogo. Namanya padi Gogo tentunya ditanam di daerah perladangan, lahan kering. Kuncinya adalah ketersediaan air. Pada hari ini hujan mulai turun kita harapkan rutin sehingga debit curah hujan mencukupi kebutuhan untuk pertanaman padi,” ungkapnya.(wul/mzm)

Pos terkait