Presiden Prabowo Percayakan Penasihat Khusus Bidang Urusan Haji pada Mantan Rektor UMM Muhadjir Effendy

Muhadjir (tengah) saat mengikuti prosesi pelantikan di Istana Negara. (ist) - Presiden Prabowo Percayakan Penasihat Khusus Bidang Urusan Haji pada Mantan Rektor UMM Muhadjir Effendy
Muhadjir (tengah) saat mengikuti prosesi pelantikan di Istana Negara. (ist)

Malang, SERU.co.id – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melantik sejumlah penasihat khusus dan kepala badan, pada Selasa (22/10/2024). Satu diantaranya adalah Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. yang menjadi penasihat khusus presiden Bidang Urusan Haji.

Nama eks rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dipilih bukan tanpa sebab, mengingat kiprah kepemimpinannya yang panjang. Bukan hanya di UMM tapi juga di jabatan strategis bangsa Indonesia. Terkait pemilihan Muhadjir dan Fauzan, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. mengatakan, UMM memang selalu memberikan peluang luas bagi semua sivitas akademikanya untuk menumbuhkan bakat-bakat dan kualitas kepemimpinan.

Bacaan Lainnya

“Pemilihan Prof Muhadjir sebagai penasihat khusus presiden dan Prof Fauzan sebagai Wamen Diktisaintek membuktikan bahwa Kampus Putih UMM memang berhasil melahirkan SDM unggul yang turut berkontribusi di level nasional,” seru Nazar.

Selain nama Muhadjir dan Fauzan, Prof. Abdul Malik Fadjar yang sukses menjalankan amanah di dua periode kabinet juga merupakan putra terbaik UMM. Selain pernah menjadi menteri agama kabinet Reformasi Pembangunan, juga pernah menjadi menteri pendidikan nasional dalam kabinet Gotong Royong. Nazar bersoa agar keduanya mampu menjalankan tugas dengan baik dan memberikan kontribusi dan solusi atas pelbagai masalah yang terjadi di masyarakat.

“Mari kita doakan bersama, agar mereka selalu sehat dan diberi petunjuk oleh Tuhan yang maha esa,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. sebelumnya memegang amanah sebagai Rektor selama tiga periode sejak 2000-2016. Hingga akhirnya Muhadjir diberi kepercayaan oleh presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud). Berkat kinerjanya yang cemerlang, ia juga akhirnya menjadi menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan (Menko PMK) hingga 2024 ini.

“Tidak hanya di pemerintahan, ia juga memiliki sederet amanah seperti menjadi ketua badan pembina harian (BPH) UMM dan juga salah satu ketua pimpinan pusat Muhammadiyah,” tuturnya.

Sebelumnya, mantan rektor UMM yang lain, Prof. Fauzan, juga mendapat kepercayaan dari Prabowo untuk membantu di Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Diktisaintek) di Kabinet Merah Putih. Penunjukan Muhadjir dan Fauzan menjadi bukti bahwa UMM berhasil mencetak manusia-manusia unggul untuk bangsa. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait