SDN 1 Bunulrejo Kota Malang Lahirkan Aplikasi CBSA Untuk Atasi Bullying

SDN 3 Bunulrejo Kota Malang Lahirkan Aplikasi CBSA Untuk Atasi Bullying
Kepala SDN 1 Bunulrejo, Sentot Hariyanto.(foto: wul)

Malang, SERU.co.id – Sekolah Dasar Negeri SDN 1 Bunulrejo Kecamatan Blimbing, Kota Malang ciptakan aplikasi ‘Cegah Bullying Sekolah Aman’ atau yang disingkat CBSA. Aplikasi yang diciptakan untuk menekan angka bullying di lingkungan sekolah itu mendapatkan juara ke-2 dalam Lomba Inovasi Teknologi Kota Malang Tahun 2024.

Kepala SD Negeri 1 Bunulrejo, Sentot Hariyanto menjelaskan, aplikasi ini sangat membantu untuk para siswa maupun orang tua siswa mengadukan tindak bullying yang dialami kepada pihak sekolah.

Bacaan Lainnya

“Aplikasinya kita beri nama CBSA (cegah bullying sekolah aman). Ini merupakan aplikasi sederhana yang membantu siswa untuk memperoleh informasi-informasi berkaitan dengan perilaku-perilaku bullying, dampak dan sebagainya,” seru Sentot, Rabu (2/10/2024) kepada SERU.co.id.

SDN 3 Bunulrejo Kota Malang Lahirkan Aplikasi CBSA Untuk Atasi Bullying
Guru kelas yang menciptakan aplikasi CBSA di SDN 1 Bunulrejo.(foto: wul)

Sentot membeberkan, dalam aplikasi tersebut juga terdapat beberapa fitur, seperti informasi-informasi terkait dampak bullying, browsing, game dan lain sebagainya.

Baca juga: Ratusan Casis SMK PGRI 3 Malang Digembleng KCS di Pusdik Arhanud

“Di situ (Aplikasi) untuk memperoleh informasi dan yang paling penting dalam aplikasi ini ada bagian pengaduan. Jadi siswa yang istilahnya mengalami perilaku kekerasan di sekolah bisa melakukan pengaduan melalui aplikasi tersebut,” terangnya.

Dirinya mengaku, alasan utama pihaknya menciptakan aplikasi tersebut adalah untuk memberikan edukasi kepada anak dan orangtua terkait dampak bahaya bullying. Serta menekan tindakan-tindakan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.

Dengan adanya aplikasi tersebut Sentot mengaku, banyak respon positif dari siswa maupun orang tuanya. Hingga kini, aduan yang masuk dengan memanfaatkan aplikasi tersebut juga banyak, dengan kasus yang masih tergolong ringan seperti mengolok antar peserta didik.

“Responnya tentunya sangat senang, tentunya sekarang orang tua sudah bisa melaporkan dari rumah tanpa bertemu langsung dengan siswa yang bermasalah,” jelasnya.

Dirinya juga menambahkan, aplikasi tersebut sangatlah bermanfaat dan berfungsi seperti yang diinginkan. Hal tersebut terlihat dari penurunan tindak bullying di sekolahnya hingga dua puluh persen.

Ia mengaku, aplikasi ini rencananya akan didaftarkan ke Play Store sehingga dapat dimanfaatkan banyak sekolah-sekolah lainnya.

“Aplikasi ini nanti akan kita daftarkan di Play Store sehingga sekolah lain bisa mendowload dan menginstal di aplikasinya. Yang berikutnya kan kita lengkapi dengan kemampuan kecerdasan buatan,” tuturnya. (wul/ono)

disclaimer

Pos terkait