Rencana Penerapan Big Data Oleh Kemenag, Prof Radit: Dapat Optimalkan Dana Zakat dan Wakaf Bagi Masyarakat

Rencana Penerapan Big Data Oleh Kemenag, Prof Radit: Dapat Optimalkan Dana Zakat dan Wakaf Bagi Masyarakat
Prof. Raditya Sukmana (tiga dari kiri) Guru Besar Ekonomi Islam Unair. (foto:ist)

Surabaya, SERU.co.id – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia berencana menerapkan Big Data Zakat-Wakaf yang akan dimulai bulan Oktober 2024. Rencana ini mendapat sorotan positif dari Prof Raditya Sukmana, seorang Guru besar Ekonomi Islam Unair, saat mengisi seminar pada kegiatan Festival Ekonomi Syariah Jawa (FESyar) 2024 di Surabaya.

“Sepakat dengan Kemenag bahwa,  penerapan big data akan lebih mengoptimalkan kebermanfaatan dana zakat dan wakaf bagi masyarakat,” kata Prof Raditya Sukmana, Sabtu (21/9/2024).

“Lembaga ziswaf di Indonesia sekarang butuh big data untuk mapping klasifikasi wakaf dan muzakki, apalagi Indonesia memiliki jumlah Wakaf dan Muzakki yang sangat besar,” lanjut Prof Radit, sapaan akrab Prof Raditya Sukmana.

Menurutnya, ini berdasar riset dan pengalaman dirinya melihat perkembangan pengelolaan wakaf di negara lain yang ia dapatkan saat menjadi nara sumber di forum forum wakaf internasional.

“Saat ini penerapan big data sudah dilakukan dalam berbagai bidang, dan sudah selayaknya ini diterapkan dalam bidang ziswaf dan wakaf di Indonesia,” ungkapnya.

Mapping akan membantu menentukan strategi sosialisasi dan juga marketing yang tepat. Harapannya, masyarakat lebih teredukasi perihal zakat dan wakaf.

“Masyarakat yang teredukasi dengan baik, akan menjadi lebih sadar perihal kewajiban, hak, dan tata cara pengelolaan zakat dan wakaf yang sesuai tuntunan,” beber dia.

Selain itu, big data juga diharapkan menjadikan lembaga lembaga yang ada mampu mengalokasikan zakat dan wakaf secara tepat sasaran.

“Lembaga zakat dan wakaf juga dapat lebih fokus mendidik penerima manfaat agar kedepannya dapat berdaya dan mandiri, bahkan bisa pindah status yang semula mustahik menjadi muzakki atau wakaf,” pungkasnya. (iki/ono)

Pos terkait