Bogor, SERU.co.id – Volume kendaraan melintasi kawasan wisata Puncak Bogor mencapai 80 ribu kendaraan hingga Senin (16/9/2024) pagi. Kemacetan tersebut imbas dari long weekend dari wisatawan. Bahkan seorang wisatawan dilaporkan meninggal dunia saat hendak pulang dari Agro Wisata Gunung Mas.
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro menyebutkan, jumlah kendaraan ini merupakan bagian dari upaya penguraian arus lalu lintas. Sebelumnya terjadi lonjakan kendaraan hingga 150 ribu unit selama akhir pekan panjang.
“Kami sudah menerapkan sistem satu arah (one way) dari Puncak menuju Jakarta untuk mengurangi kepadatan. Kami juga bekerja sama dengan Polres Cianjur agar arus kendaraan bisa terurai lebih cepat,” seru Rio.
Tak hanya itu, sebanyak 300 personel dari Polres Bogor telah disebar sepanjang jalur Puncak. Tujuannya membantu mengatur lalu lintas dan memberikan bantuan kepada pengendara yang mengalami kendala. Rio juga mengimbau pengguna jalan yang membutuhkan bantuan untuk segera menghubungi petugas di lapangan.
“Kami sudah menyiagakan sekitar 300 anggota di berbagai titik. Jadi, jika ada pengendara yang memerlukan pertolongan, jangan ragu untuk menghubungi petugas kami,” tambahnya.
Menurutnya, kemacetan di kawasan Puncak ini dipicu oleh membludaknya wisatawan yang ingin menghabiskan libur panjang di kawasan wisata. Dengan kapasitas jalan yang hanya mampu menampung 70 ribu kendaraan, kemacetan tidak terhindarkan. Bahkan, perilaku pengendara yang tidak sabar, seperti melanggar jalur dengan melawan arus, turut memperparah situasi.
“Motor yang melawan arus menyebabkan lalu lintas terkunci, terutama di area Gunung Mas yang menyebabkan antrian panjang hingga ke Gadog,” terang Rio.
Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama melaporkan, di tengah kemacetan, seorang wisatawan asal Bambu Apus, Jakarta Timur, berinisial NM (56) meninggal dunia saat hendak pulang dari Agro Wisata Gunung Mas. NM diduga memiliki penyakit bawaan, yakni asma dan tekanan darah tinggi, dilaporkan meninggal. Namun bukan akibat kemacetan, melainkan karena kondisi kesehatannya memburuk saat berada di lokasi wisata.
“NM mulai merasakan pusing dan sesak napas setelah menaiki bus. Kemudian meninggal dunia di masjid Agro Wisata Gunung Mas saat dievakuasi,” jelas Rizky.
Menanggapi insiden ini, Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menyampaikan, belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan pentingnya penataan kawasan Puncak sebagai destinasi wisata unggulan. Asmawa berjanji untuk memperbaiki infrastruktur dan fasilitas di kawasan tersebut.
“Semoga bisa menghindari kemacetan dan meningkatkan kenyamanan pengunjung. Kami bertekad menjadikan Puncak kembali asri seperti 20-30 tahun lalu melalui penataan yang komprehensif,” tutupnya. (aan/ono)