Rumah Magot Queen Mampu Mengurai Hampir 4 Ton Sampah Sebulan

Rumah Magot Queen Mampu Mengurai Hampir 4 Ton Sampah Sebulan
Magot rutin diberik makan sampah organik dari limbah keluarga atau dari pasar tradisional. (foto:ist)

Surabaya, SERU.co.id – Kepeduliannya terhadap lingkungan tidak pernah berhenti. Sejak kelas IV SD Negeri  Ketabang I hingga kini duduk di kelas 8 SMP Negeri I Surabaya,  bahkan terus berinovasi. Terbaru, ia getol mengembangkan budidaya magot, dan mampu mengurai 33 ton sampah.

Sebelumnya, gadis kecil yang belum genap usia 14 tahun ini sukses budidaya jahe merah dan mengolah pupuk organic, baik di sekolah dan kampungnya.

Bacaan Lainnya

Menurut Queen, budidaya magot ini memang tujuan utamanya untuk mengolah sampah organik, secara berkelanjutan. Sebagai upaya percepatan mengolah sampah di perkotaan,  baik sampah rumah tangga atau sampah di pasar tradisional.

“Sejak awal budidaya, bulan Februari hingga September 2024, berhasil mengurai sampah 33 ton, rata rata sebulan sekitar 4,7 ton  dan menghasilkan 890 kg magot basah,” terang Queen.

Rumah Magot Queen Mampu Mengurai Hampir 4 Ton Sampah Sebulan
Queen menunjukan hasil budidaya magot yang sudah siap dipasarkan. (foto:ist)

Lebih lanjut Putri kedua pasangan Lukito Ramadani dengan Indah Restuningsih menjelaskan, selain mampu mengurai sampah, juga hasil magotnya bisa dijual dan menghasilkan uang.

“Tiap bulan rata rata panen magot fresh bisa mencapai 100 – 150 kg,” ungkap Queen, saat ditemui ketik.co.id di rumah magotnya tepat di samping pintu tol Suramadu.

Bahkan tidak hanya magot fresh (hidup), tetapi juga diolah menjadi magot kering, untuk memudahkan pemberian pada ternak serta bisa disimpan dan tahan lama.

Tidak sebatas magot yang mempunyai nilai ekonomis, selongsong puppa (kulit kepompong magot)  setelah berubah menjadi lalat BSF juga laku dijual, untuk pakan itik atau bebek.

“Bahkan kotoran bekas magot (kasgot) cukup baik untuk pupuk organik dan laku, selain juga bisa digunakan sendiri sebagai pupuk kompos,” papar Quen

Magot dengan proteinnya yang tinggi sangat cocok untuk pakan ikan lele, nila, ayam dan burung serta binatang piaraan lain pemakan serangga.

Tidak heran kepedulian gadis kelahiran Surabaya ini terhadap lingkungan mampu meraih prestasi yang cukup membanggakan. Diantaranya, juara I Keluarga Sadar Iklim Tanggap Bencana Nasional 2023, juara I Eco Student (junior) of the Year 2023, Eco Student (elementary) of the Year 2022, dan juara 1 Presentasi Lingkungan Hidup 2022.

Perjalan Queen untuk merah prestasi memang melalui proses panjang.  Berawal mengikuti program pelestarian lingkungan hidup melalui program Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2021.

Proyek lingkungan hidup pertama Queen budidaya tanaman jahe merah. Dia membudidayakan lebih dari 15 ribu tanaman jahe merah.

Bahkan sempat mengajak Reni Astuti, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya (saat itu), menanam jahe merah di Kampung Wisata Jahe Merah Jalan Tanah Merah III. Dan berhasil menempati juara III Putri Lingkungan Hidup 2021, tingkat SD.

Tahun berikutnya 2022 mampu memperbaiki peringkat sebagai juara II, setelah berhasil membudidayakan 30 ribu tanaman jahe merah.

Jalur prestasinya di bidang lingkungan inilah mampu mengantarkan gadis yang suka traveling ini masuk.SMP Negeri 1 Surabaya, yang merupakan sekolah favorit di kota Pahlawan.

Setelah SMP cita-citanya siswi yang suka main keyboard dan menyanyi ini, bisa  masuk SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah. (*/ono)

disclaimer

Pos terkait