Malang, SERU.co.id – Prodi Seni Rupa Murni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) gelar Art on Postcar(t)d Exhibition. Pameran ini memamerkan hampir 1.000 karya, berlangsung hingga 18 September 2024 dan menyoroti keindahan dalam hal-hal kecil. Pameran ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga sarana refleksi bagi seniman dan penikmat seni akan pentingnya detail dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua Pelaksana Pameran, Romi Setiawan menjelaskan, pameran ini menjadi upaya eksistensi Prodi Seni Rupa di kampus yang didominasi eksakta. Begitu juga di tengah Fakultas Ilmu Budaya yang mayoritas program studi berbasis sastra dan bahasa.
“Kami ingin menunjukkan bahwa budaya juga membutuhkan seni. Seni itu penting bagi kehidupan. Pameran ini juga menjadi ajang bagi para alumni untuk berkumpul, berbagi gagasan dan membangun kolaborasi,” seru dosen Seni Rupa Murni UB ini, Jumat (13/9/2024).
Gagasan pameran ini, menurut Romi, berawal dari keinginan untuk menyoroti pentingnya hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan format kartu pos, para seniman ditantang untuk berkarya dengan media kecil namun bermakna. Seperti menulis di buku harian yang sifatnya privat dan intim.
“Kami sering melihat baliho, spanduk dan papan reklame besar yang sering kali hanya menjadi sampah visual. Sementara hal-hal kecil seperti kartu pos bisa mengajarkan kita disiplin dan fokus pada detail,” tambahnya.
Pameran ini diikuti oleh berbagai elemen dari prodi seni rupa murni, yakni dosen, mahasiswa termasuk mahasiswa baru dan alumni. Pameran ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa angkatan 2023 semester 3 bertindak sebagai panitia untuk belajar mengelola pameran.
“Saya berharap mereka bisa belajar banyak hal, mengaplikasikan ilmunya di lapangan. Semoga mereka dapat meneruskan tradisi ini ke generasi berikutnya,” harap Romi.
Pameran ini digelar di Galeri FIB A sebagai salah satu strategi untuk memamerkan karya sekaligus menilai kelayakan ekonomi dan konsep dari karya yang ditampilkan. Karya yang dipamerkan hadir dalam beragam medium, mulai dari lukisan manual, digital hingga fotografi. Meskipun temanya bebas, karya-karya yang ditampilkan tetap mengusung konsep “kecil itu indah”.
Salah satu pengunjung, Nova Elisia mengungkapkan, kekagumannya saat mengunjungi pameran seni ini.
“Pameran kartu pos ini sangat menarik karena sudah jarang orang yang memilikinya. Gambar-gambarnya sangat beragam, dan ternyata tidak sebatas kertas polos saja. Harga karya-karya tersebut sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000, jadi menarik untuk dikoleksi,” pungkasnya. (afi/ono)
