Baru, SERU.co.id – Satu lagi medali PON XXI Aceh – Sumut diboyong oleh Atlet asal Kota Batu untuk Jawa Timur. Atlet Selam Kota Batu, Achmad Fachrezi, berhasil meraih medali perunggu dari cabang olahraga selam nomor 100 Biffin Men.
Rezi, panggilan akrab arek Kauman, Kelurahan Sisir ini masih berusia muda yakni 18 tahun dan merupakan atlet pendatang baru di PON. Oleh karenanya, kemenangan ini disambut gegap gempita Kontingen Selam Jawa Timur. Terlebih lagi, lawan yang dihadapinya di PON ini adalah atlet peraih juara Sea Games dan lainnya ada yang atlet Pelatnas.
Pelatih selam Rezi, Nafa Amadea mengatakan, meskipun ia adalah pendatang baru namun Rezi bisa mendampingi atlet DKI yang memperoleh medali emas. Dan atlet asal Jawa Barat yang meraih medali perak.
“Penampilan Rezi sangat bagus sekali, karena yang dapat emas dan perak itu memang atlet pelatnas dan juara Sea Games,” kata Nafa sapaannya.
Baca juga: Atlet Kota Batu Pandu Perkasa Sumbang Medali Perak PON XXI Untuk Jatim
Rezi mencatatkan waktu terbaiknya saat final di Kolam Tirta Raya, Banda Aceh, dengan catatan waktu 44.10. Angka ini menyalip catatan waktu terbaiknya sendiri yakni 45.87 WiB. Rezi bersyukur bisa mempersembahkan medali perunggu di laga perdananya di PON.
“Alhamdulillah sudah sesuai target saya. Salah satunya saya ingin memecahkan best time saya sendiri. Dan Alhamdulillah bisa memecahkannya,” ungkap Rezi.
Rezi juga tudak menyangka mendapatkan panggilan untuk mengikuti Puslat Selam Provinsi Jatim untuk dipersiapkan mengikuti PON. Sementara ia sendiri sedang mempersiapkan diri mengikuti Porprov Jatim tahun 2025 mewakili Kota Batu. Ia pun langsung mengiyakan tawaran tersebut, karena menurutnya itu merupakan tawaran yang sangat membanggakan.
“Mendadak saya ditelepon pelatih saya sebelum Pra PON lalu. Saya langsung meng-iyakan karena salah satu kesempatan besar juga bagi saya. Saya tidak mau menyia- nyiakan kesempatan ini,” imbuh Rezi.
Siswa MAN Kota Batu ini selanjutnya mengikuti Pra PON, Kejurda hingga Kejurnas. Sebelum berlaga di PON, Rezi sempat mengenyam training center di Australia selama dua bulan. Porsi latihan yang harus dilahap pun begitu banyak dan sangat menantang.
“Senangnya bisa bareng-bareng tim berlatih bersama di luar negeri, sedihnya kadang merasa capek,” ujarnya.
Medali yang diraih oleh atlet asal Kota Batubini merupakan perolehan medali yang ke-2 kalinya. Sebelumnya, Pandu Satrio Perkasa yang juga asal Batu, meraih medali perak dari Balap Sepeda nomor DHI, Rabu (11/9/2024) lalu. (dik/ono))