Melihat Kondisi Wisata Bunga di KWB
Batu, SERU – Hampir 4 bulan lamanya penjualan bunga di Desa Sidomulyo Kecamatan Batu sempat lesu. Itu semua terjadi karena kondisi pandemi covid 19 yang melanda dunia. Sekarang kondisinya seperti apa?…
Sejak bulan Maret hingga Juni 2020 merupakan waktu yang sangat berat bagi petani dan penjual bunga di Desa Sidomulyo. Sebagaimana diketahui desa ini merupakan kawasan yang mayoritas masyarakatnya hidup dari pertanian.
Salah satunya adalah pertanian bunga hingga penjualan bunga. Ketika hampir 4 bulan terpuruk pastinya para petani bunga ini masih harus melakukan kegiatan perawatan atau pemeliharaan. Itu semua membutuhkan biaya.
Pertengahan Juli merupakan waktu yang bisa dibilang awalan bisa bernafas lega bagi petani bunga di desa ini. Sebab geliat wisatawan untuk berbelanja bunga mulai ramai berdatangan.
“Alhamdulillah para tamu ke desa kami mulai ramai lagi. Ini setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dibuka,
” kata penjual bunga, Iis (40) di stand bunga yang tak jauh dari pasar bunga di desa Sidomulyo ini, kemarin.
Ia membenarkan, para petani sempat terpuruk, gara-gara pandemi covid 19. Itu merupakan ujian berat bagi petani.
“Iya sekarang sudah mulai berdatangan. Bukan hanya stand saya tapi semuanya. Semoga akan terus begini, ” kata penjual bunga yang mayoritas jenis indoor ini.
Salah satu wisatawan, Ratna mengungkapkan sangat senang bisa datang lagi ke kota wisata Batu. “Saya senang Batu sudah dibuka lagi, ” tuturnya.
Dia sampaikan juga meski wisata sudah dibuka dengan bebas, hendaknya tidak mengeyampingkan bahaya corona. “Setidaknya kita harus tetap mengikuti protokol kesehatan. Seperti memakai masker, jaga jarak dan hands sanitizer/cuci tangan pakai sabun, ” pungkasnya. (jun)