Fraksi DPRD Pertanyakan Strategi Pemkot Malang Mencapai Target Perubahan APBD 2024

Fraksi DPRD Kota Malang Pertanyakan Strategi Pemkot Malang Mencapai Target Perubahan APBD 2024
Wakil Ketua Fraksi Gerindra pertanyakan strategi para OPD dalam mencapai targetnya. (foto:afi)

Malang, SERU.co.id – DPRD Kota Malang gelar paripurna penyampaian pendapat fraksi terhadap perubahan APBD tahun 2024. Fraksi-fraksi DPRD Kota Malang mempertanyakan strategi dan upaya Pemkot Malang dalam mencapai targetnya. Mengingat banyak penambahan anggaran di mayoritas OPD, sedangkan tahun sebelumnya tidak mampu tercapai.

Ketua fraksi PDI-P DPRD Kota Malang, Eko Herdiyanto mengatakan, fraksi PDI-P meminta penjelasan lebih lanjut pada beberapa hal. Di antaranya desain pembangunan makro ekonomi, investasi dan pendapatan asli daerah.

Bacaan Lainnya

“Investasi berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi di Kota Malang yang tahun 2023 menembus RP1,4 triliun. Untuk itu perlu dijaga dengan berbagai cara, seperti terkait politik. Mengingat kondisi politik sering menjadi instrumen stagnasi investasi daerah dan skeptisme para investor,” seru Eko dalam pendapat fraksi, Selasa (6/8/2024).

Fraksi DPRD Kota Malang Pertanyakan Strategi Pemkot Malang Mencapai Target Perubahan APBD 2024
Rapat paripurna DPRD Kota Malang dalam penyampaian pendapat fraksi. (foto:afi)

Senada, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Malang, H Bayu Rekso Aji juga mempertanyakan beberapa hal. Mulai dari strategi Pemkot Malang dalam meningkatkan penerimaan pajak, bentuk sinergisitas hingga pemanfaatan teknologi informasi.

“Penyesuaian hasil kekayaan daerah menurun sebanyak Rp613 juta 415 ribu. pemkot Malang diharapkan dapat mengawasi, intervensi dan membina, terutama BUMD seperti Perumda TUNAS. Permasalahan apa yang terjadi sehingga Perumda TUNAS bertahun-tahun mengalami kerugian,” terangnya.

Sementara itu, Fraksi Golkar juga mempertanyakan strategi untuk mencapai target PAD 2024. Khususnya dalam beberapa bulan ke depan. Fraksi Gerindra juga menyoroti penambahan anggaran di banyak dinas, lembaga dan kecamatan/kelurahan.

“Mayoritas mengalami penambahan anggaran, sehingga bagaimana strategi para OPD tersebut meningkatkan pendapatan daerah,” ungkap Lely Thresiyawati, Wakil Ketua fraksi Gerindra.

Fraksi PKB juga mempertanyakan terkait PAD dan belanja daerah. Mengingat tahun-tahun sebelumnya, PAD dan belanja tidak mampu memenuhi targetm

“Fraksi PKB juga mempertanyakan rencana pemindaham puskesmas Kelurahan Bareng,” imbuh Gus Farid, ketua fraksi PKB DPRD Kota Malang.

Menanggapi pendapat fraksi, Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menyampaikan, semuanya sudah dibahas dan jelas di KUPA-PPAS sebelumnya. Tidak ada perubahan signifikan, hanya dipertanyakan kembali.

“Paripurna besok akan dijawab kenapa ada penambahan, pengurangan dan upaya apa yang dilakukan dan lainnya. Namanya prediksi pasti wajar dan banyak hal yang membuat target tidak tercapai. Upaya-upaya untuk mencapai target terus dilakukan,” pungkas orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut. (afi/ono)

disclaimer

Pos terkait