Pj Wali Kota Dukung Seni dan Budaya Bantengan, Berharap Menjadi Ikon Kota Malang

Pj Wali Kota Dukung Seni dan Budaya Bantengan, Berharap Menjadi Ikon Kota Malang
Pj Wali Kota Malang saat membuka seni dan budaya Bantengan RW 15 Kelurahan Lowokwaru. (foto:afi)

Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang mendukung penuh seni dan budaya Bantengan RW 15 Kelurahan Lowokwaru. Bahkan ia berharap Bantengan bisa menjadi salah satu ikon Kota Malang. Untuk itu, ia meminta agar tetap dijaga dan dilestarikan.

Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengapresiasi dan mendukung penuh seni dan budaya bantengan Kota Malang. Terutama dalam menyambut hari kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Saya mewakili Pemkot Malang sangat mengapresiasi inisiatif dari RW 15 dalam menggelar Bantengan. Harapan saya bantengan ini tetap dijaga dan dilestarikan. Kalau perlu ditingkatkan kualitasnya sehingga menjadi salah satu daya tarik wisata di kota Malang,” seru Wahyu saat membuka acara, Minggu (4/8/2024).

Pj Wali Kota Malang siap mendukung seni dan budaya Bantengan menjadi ikon Kota Malang. (foto: afi)

Menurut orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini, Bantengan merupakan wujud kekompakan dan kedisiplinan. Ditambah alunan musik dan jogetnya sangat menarik dan disukai.

“Saya sebagai warga asli Kota Malang berharap tradisi budaya Bantengan menjadi ikon dari Kota Malang. Budaya asli Kota Malang ini bisa mengharumkan nama baik Kota Malang. Pesan saya ikuti aturan sehingga bisa menikmati bantengan ini dengan nyai,” terang pria ramah senyum ini.

Sementara itu, Sekretaris Acara PHBN RW 15, Endang Sulistyorini menyampaikan, kegiatan seni dan budaya Bantengan merupakan acara tahunan RW 15. Dimulai dengan jalan sehat dan Bantengan dari sore hingga pukul 10 malam.

“Kebetulan Pak RW baru dan Pj Wali Kota datang, jadi akan ada empat tim Bantengan sampai malam. Biasanya Bantengan digelar saat hari besar, seperti Agustusan. Kami dari RW hanya memberikan dana Rp1 juta, sisanya usaha para ketua tim Bantengan,” bebernya.

Baca juga: Seni Bantengan Putra Mandala Tampil Memukau Didepan Pj. Wali Kota Malang

Menurut Endang, kegiatan seni dan budaya ini sangat bagus. Karang taruna bisa mengelola parkir dan UMKM bisa diberdayakan.

“Total ada 20 UMKM, tapi kami tarik iuran Rp10.000 untuk UMKM dan parkir. Harapannya semoga setiap tahun diadakan dan bisa lebih meriah lagi,” ujarnya.

Salah satu ketua tim Bantengan, Jumadji mengungkapkan, Bantengan dapat membina kebudayaan dan kemandirian anak. Ia optimis Bantengan bisa memajukan kebudayaan, memerangi narkoba dan pergaulan bebas

“Di tim saya sendiri anggonya mulai dari umur 9-22 tahun. Sering kumpul dan ziarah ke leluhur, kalau latihan acak saja,” ungkapnya.

Dikatakan Jumadji, Bantengan biasanya sifatnya relasi. Pihak yang mengundang biasanya dari teman ke teman. Saat ditanya tarifnya, ia mengatakan, sekitar Rp500-1 juta selama 2 jam.

“Semoga pemerintah memberikan dukungan dan partisipasi. Terutama kebutuhan pakaian dan pembiayaan,” pungkas pria asli Malang ini. (afi/ono

Pos terkait