Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang menggelar kegiatan sosialisasi Pelayanan KB Perusahaan Pekerja Migran Indonesia. Hal tersebut disambut baik oleh BKKBN Provinsi Jawa Timur dan kegiatan ini bakal menjadi percontohan untuk daerah lainnya, Kamis (25/7/2024).
“Hal semacam ini tentu saja akan saya adopt untuk (diterapkan) di Kabupaten atau kota lain di Jatim yang banyak CPMI nya. Kalau di Jatim ini baru pertama kali. Mungkin ini bisa menjadi acuan daerah lain,” seru Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati.
Maria menuturkan, kolaborasi yang apik ini sangatlah bagus. Dimana para pemerintah daerah mencari cara untuk mempersiapkan dan memberi bekal ilmu tentang per-KBan dan juga pengolahan keuangan.
“Agar bagaimana kita mempersiapkan dan membekali para calon tenaga migran ini supaya ber-KB. Dan alhamdulillah ini juga gratis untuk pekerja migran dari Kabupaten Malang,” terangnya.
Dirinya mengungkapkan, para pekerja migran ini akan diberi pemahaman tentang KB terlebih dahulu, kemudian obat dan alat juga kontrasepsi. Dengan tujuan utamanya agar CPMI ini ber-KB sebelum ke luar negeri dan dibekali bagaimana cara mengatur keuangan.
“Mereka ini kan warga negara kita yang berhak untuk diberikan fasilitas ketika mereka ada di negara orang. Jadi pemerintah hadir untuk mendampingi mereka. Ini sifatnya lebih ke preventif, kami mencegah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo menjelaskan, salah satu syarat untuk para calon pekerja migran bisa berangkat ke negara tujuan adalah tidak dalam keadaan hamil. Sehingga untuk para calon PMI dianjurkan untuk melakukan KB.
Dan segala bentuk alat kontrasepsi yang digunakan para calon PMI ini adalah fasilitas yang bisa didapatkan secara gratis di Pemkab Malang.
“Pil KB atau suntik untuk KB saja harus beli. Harus keluar biaya sendiri. Padahal Pemkab Malang ini kan mempunyai BKKBN, nah makanya kami berkolaborasi. BKKBN yang membiayai KB untuk mencegah kehamilan bagi saudara kita yang merupakan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini,” terang Yoyok. (wul/mzm)