Malang, SERU.co.id – Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Ulin Nuril Islami Qoyyidi (UNIQ) Nusantara di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang membantah isi potongan vidio yang berisi pernyataan Abuya Mama Ghufron dalam ceramahnya. Vidio yang beredar adalah penggalan yang diolah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dalam potongan video Mama Ghufron menampilkan sebuah pernyataan bisa berbicara dengan semut. Kemudian berbicara dengan malaikat, penggunaan bahasa Suryani yang digunakan dalam alam kubur.
Kepala Diniyah Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara, Ubad Aminullah mengatakan dengan tegas, potongan vidio yang digoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut semuanya adalah bohong.
“Bohong itu (penggalan video), kalau semua yang beredar di media itu semua adalah potongan video. Itu yang harus dicatat. Potongan video. setiap kali Abuya mengatakan ‘saya ini akan videocallan dengan Allah’. Diambilnya diambilnya potongan-potongan seperti itu, padahal tidak begitu,” seru Ubad, saat dikonfirmasi SERU.co.id, Minggu (14/7/2024).
Ubad membeberkan, dalam potongan video yang menggambarkan Mama Ghufron bisa berbicara dengan malaikat atau memanggilnya, itu artinya adalah kalimat Abuya mengingatkan kepada manusia bahwa setiap manusia ini ada malaikat yang mendampingi dan mengawasi sebagai mana dalam Al Qur’an Surat Ar-Ra’d Ayat 11.
Kemudian, potongan pengakuan lainnya seperti pengakuan Mama Ghufron bisa berkomunikasi dengan hewan semut. Ubad menyebut, semua makhluk hidup itu bisa berkomunikasi namun dengan dialeg mereka sendiri.
“Jangan dikira makhluk selain manusia itu tidak berdzikir atau mendoakan manusia. Justru banyak manusia yang tidak menyadarinya. Hal ini bisa di lihat dalam Kitab Hayawantul Kubra,” terangnya.
Sedangkan pernyataan selanjutnya, dari pendiri ponpes UNIQ ini yang menyebut jika penggunaan Bahasa Suryani di alam kubur. Ubad menerangkan, hal tersebut bukan pernyataan asli dari Abuya Mama Ghufron. Dimana, sebelumnya juga ada beberapa ulama yang menyatakan hal yang sama. Seperti antaranya Syekh Abdul Qodir Jaelani, Syekh Jalaluddin Assuyuthi, Syekh Bulqini dan Syekh Ibrahim Al Baijuri.
“Penjelasan ini bisa dibuka dalam kitab Fathur Robbani bab Tauhid dan kitab Baijuri jilid satu kitab sholat di bab tentang mayyit,” jelasnya (wul/ono)