Terapi Kesehatan Dengan Pijat Tui Na Khas Tiongkok dan Totok Punggung

Terapi Kesehatan Dengan Pijat Tui Na Khas Tiongkok dan Totok Punggung
Ilustrasi terapi Totok Punggung. (foto ist)

Batu, SERU.co.id – Berbagai cara orang menempuh sehat dan mengobati penyakit dengan berbagai macam cara. Selain dengan mengkonsumsi obat medis ada juga yang menempuh pengobatan tradisional seperti dengan menggunakan metode pijat.

Salah satu terapi pijat yang yang sudah lama dikenal adalah Tui Na (Tuina) yang merupakan terapi pijat kesehatan kuno khas Tiongkok. Tehnik pijat menggunakan tangan dan menekan titik pijat untuk meredakan gejala, mengobati penyakit atau membantu memulihkan kesehatan pasien.

Salah seorang praktisi Pijat Tuina di Kota Batu, Muhawid Hasan mengatakan, teknik pijat Tuina ini berbeda dengan tehnik pijat pada umumnya.

“Perbedaannya dengan pijat biasa, pijat Tuina ini penekanannya lebih ke titik-titik akupunktur,” seru Hasan, sapaan akrabnya.

Praktisi pengobatan Tradisional, Muwahid Hasan, saat memberikan terapi akupunktur kepada pasiennya. (foto:ist)

Pria lulusan Program D3 Pengobat Tradisional Universitas Airlangga Surabaya ini menuturkan, pijat Tui Na tidak hanya diperuntukkan untuk menangani penyakit pada orang dewasa saja. Teknik pijat ini bisa juga untuk menangani permasalahan stunting anak yang tren pada saat ini. Pijat Tuina bisa digunakan untuk mengatasi penurunan nafsu makan pada bayi dan anak.

“Anak dipijat untuk melancarkan peredaran darah di limpa dan pencernaan sehingga meningkatkan nafsu makan dan penyerapan nutrisi,” ujar pria yang membuka praktek pengobatan Griya Terapi Detoks, di Desa Rejoso, Kecamatan Junrejo, Kota Batu ini.

Usai memberikan pijat Tui Na, Muwahid Hasan biasanya melanjutkan dengan memberikan Totok punggung kepada pasiennya. Secara umum, terapi totok punggung dimaksudkan untuk memecah atau mengurangi asam laktat yang terjebak di dalam tubuh. Asam laktat sendiri merupakan hasil dari aktivitas otot manusia setiap hari.

“Zat buang asam laktat yang tertimbun di punggung itu membuat badan kita tidak nyaman, seperti pegal-pegal, badan terasa kaku, tertarik, gampang keseleo atau gampang kesemutan. Itu kita pecah dengan totok punggung agar asam laktat bisa keluar melalui sistem metabolisme tubuh kita,” ungkapnya.

Baca juga: Health Expo Dinkes Batu Meriahkan HKN 2023

Hasan mengaku, banyak pasien yang melakukan terapi ditempatnya dengan keluhan berbagai penyakit seperti sering sakit kepala/ migrain, jantung, stroke, kolesterol, dislokasi tulang maupun salah urat. Untuk memberikan terapi yang tepat, pasien terlebih dahulu harus menceritakan detail keluhan yang dirasakan dan pengobatan yang sudah dijalani. Bila dirasa perlu, hasan akan menawarkan ramuan kesehatan, bekam dan akupunktur sebagai pilihan tambahan terapi untuk pengobatan.

“Untuk ilmu pengobatan tradisional ini, kami tempuh dengan pendidikan di perguruan tinggi. Jadi kami belajar seluruh jenis pemijatan termasuk totok punggung, akupunktur, termasuk ramuan herbal tradisional,” pungkasnya. (dik/ono)

 

Pos terkait