Jember, SERU.co.id – Cuaca ekstrem dan tingginya gelombang air laut di wilayah pesisir Selatan Kabupaten Jember menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diakibatkan adanya perubahan atmosfer cuaca yang menyebabkan berubahnya kecepatan angin.
Petugas Pengamat Cuaca Pos Meteorologi Jember BMKG Banyuwangi, Dhiayur Rohman Firdausy mengatakan, gelombang tinggi dan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kecamatan Ambulu, Wuluhan, Puger, Kencong, Gumukmas dan Jombang, disebabkan akibat gangguan cuaca dan atmosfer yang belakangan terjadi di Jember.
“Jadi untuk penyebabnya adalah gangguan cuaca atmosfer Megin Genion Oceanation (MGO), hal ini menyebabkan perubahan kecepatan angin menjadi lebih besar. Kecepatan angin itulah yang menyebabkan gelombang air laut menjadi lebih tinggi,” ucapnya, Rabu (05/06/2024) sore.
Pria yang akrab dipanggil Adi itu, menyebut jika saat ini gelombang memang sedang tinggi bahkan naik hingga permukaan bibir pantai.
“Iya mas betul, ombak sedang tinggi sampai naik ke permukaan dan warung-warung di pesisir pantai, infonya memang ada beberapa tempat wisata yang ditutup. Hal itu juga berdasarkan prediksi kami, ketinggian ombak saat ini mencapai 3 meter. Untuk prediksi esok hari, gelombang juga masih tergolong relatif tinggi,” kata pria yang akrab dipanggil Adi itu.
Baca juga: BMKG Imbau Cuaca Ekstrem Wilayah Jawa Timur Sepekan ke Depan
Lebih lanjut, Adi mengatakan jika dalam seminggu kedepan, kondisi cuaca di wilayah pesisir selatan juga masih mengalami gelombang tinggi namun berangsur-angsur menurun.
“Untuk prakiraan seminggu kedepan, juga relatif masih terjadi cuaca ekstrem, namun untuk gelombang laut berangsur menurun. Untuk tempat wisata jika melihat kondisi saat ini, memang sebaiknya ditutup dan masyarakat kami himbau untuk tidak beraktivitas di wilayah pesisir sampai kondisi perairan lebih stabil dan aman,” jelasnya.
“Jadi untuk masyarakat, kami himbau untuk tidak beraktivitas di wilayah bibir pantai sementara waktu. Tidak mandi di laut dan menjaga jarak aman dari bibir pantai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkas Adi. (amb/ono)