Malang, SERU.co.id – Banyaknya usaha baru yang bermunculan menjadi perhatian Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, Ir Ade Herawanto MT. Dalam sepekan terakhir, OPD eks Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) tersebut mencatat ada belasan cafe baru yang didata sebagai Wajib Pajak (WP). Hebatnya, dengan penuh kesadaran, mereka mendaftarkan diri sebagai WP Resto dan langsung memiliki NPWPD dari Bapenda.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan nyata kepada para pengelola usaha tersebut, Sam Ade d’Kross, sapaan akrabnya, mendatangi langsung sejumlah cafe baru di Kota Malang. Selain Cafe ‘Jagogan Jail’ binaan Lapas Kelas 1 Lowokwaru, Jalan Asahan 6, Kota Malang, juga ada Cafe Adhyaksa di halaman Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Malang, binaan koperasi karyawan Kejari Malang.
Sam Ade datang bersama jajaran petugas pajak, dengan gaya sosialisasi terkesan santai dan gayeng. Kunjungan tokoh Aremania ini seperti silaturahmi, meski mengedepankan edukasi perpajakan kepada para WP. “Kesadaran pengelola cafe mendaftar sebagai WP Restoran patut menjadi teladan bagi pengusaha kuliner lain di Kota Malang,” seru penyuka olahraga ekstrim ini, disela kunjungan, Kamis (9/7/2020) petang.
Kepala Lapas Kelas 1 Lowokwaru, Anak Agung Gde Krisna, Amd. IP, SH, MSi mengapresiasi penghargaan yang diberikan Bapenda. “Meski sama-sama lembaga pemerintah, kami komitmen membayar pajak. Karena pajak ini digunakan kembali untuk masyarakat. Termasuk untuk pembinaan WBP, meski prosesnya tak langsung,” seru Agung, sapaan akrabnya.
Disebutkannya Cafe J2 merupakan usaha pembinaan WBP sebagai wadah penerapan skill yang diperoleh selama dibina. “Selain SDM dari WBP, bahan yang digunakan Cafe J2 juga berasal dari pengolahan dan produksi lapas sendiri, seperti kopi, jamur, dan lainnya,” jelas Agung.
Selain aktif melakukan pendataan, sosialisasi hingga giat penagihan dalam upaya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang dari sektor pajak, Bapenda juga memberikan bermacam stimulus yang dilancarkan dan kebijakan terkait keringanan pajak kepada WP selama pandemi Covid-19, khususnya saat masa transisi menuju Normal Baru. (rhd)