Surabaya, SERU.co.id – Asosiasi pelaku usaha pariwisata se-Jawa Timur inisiasi solusi persoalan energi bersubsidi tidak tepat sasaran. Berbagai asosiasi pariwisata tersebut sepakat tidak menggunakan energi bersubsidi untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Harapannya subsidi BBM dan LPG semakin tepat sasaran, tepat guna dan tepat manfaat.
Direktur Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI, Dwi Marhen Yono mengatakan, dukungan terhadap sustainable tourism perlu adanya sustainable business character. Salah satunya dengan tidak menggunakan produk bersubsidi.
“Hari ini kami hadir di Bursa Pariwisata Jawa Timur sekaligus memberikan imbauan mendukung pariwisata berkelanjutan. Mari kita hemat energi, jangan gunakan energi bersubsidi demi mendukung pariwisata Jatim berkelanjutan. Hal ini juga bertujuan memperluas subsidi BBM dan LPG tepat sasaran, tepat guna, dan tepat manfaat,” seru Dwi, saat pembukaan event Bursa Pariwisata Jatim di Grand City.
Sementara itu, Kadisbudpar Jatim, Evy Afianasari menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menjaga agar pelaku industri pariwisata di Jawa Timur tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi.
“Jadi melalui surat edaran dari Bapak Pj Gubernur Jawa Timur, isinya imbauan kepada seluruh pelaku industri pariwisata di Jawa Timur. Untuk tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi. Upaya ini tidak hanya berhenti pada tataran ceremonial,” ungkapnya.
Evy menegaskan, hal ini menjadi gerakan bersama agar mulai sekarang menggunakan bahan bakar nonsubsidi. Khususnya bagi industri pariwisata di Jatim.
“Insya Allah setelah ini ada tindak lanjut, kami melakukan pengawasan bersama Polisi Pariwisata Jatim. Terima kasih kepada Pertamina yang selalu mendukung pergerakan pariwisata di Jatim dan Indonesia,” imbuhnya.
Senada, Ketua PHRI Jawa Timur dan Badan Komisi Pariwisata Jawa Timur, Dwi Cahyono menyatakan, dukungan dan komitmennya. Menurutnya, apabila rencana ini dilaksanakan maka akan membantu banyak pihak dan segala bidang.
“Mudah-mudahan industri pariwisata dapat mendukung sepenuhnya upaya komitmen ini. Kami juga merasa bangga sekali bisa berkomitmen di acara ini dan tinggal mengimplementasikannya kepada seluruh anggota. Harapannya bisa berpartisipasi supaya program ini dapat berjalan dengan baik,” terang Dwi.
Area Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengucapkan, terima kasih atas kolaborasi bersama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Bertepatan dengan pembukaan Bursa Pariwisata Jawa Timur 2024, ada upaya komitmen bersama dengan seluruh pelaku industri pariwisata di wilayah Provinsi Jawa Timur.
“Harapannya, bisa memberikan pemahaman dan edukasi bagi masyarakat. Yaitu industri-industri segmen pasar menengah ke atas tidak lagi menggunakan energi-energi bersubsidi. Baik itu BBM maupun LPG,” lanjut Ahad.
Dikonfirmasi terpisah, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, Jawa Timur merupakan provinsi pertama yang menginisiasi hal ini.
“Kami mengapresiasi pelaku usaha pariwisata yang telah deklarasi anti energi subsidi. Harapannya komitmen serupa dapat direplikasi di provinsi lain oleh seluruh stakeholder dan asosiasi pelaku usaha lainnya. Tujuannya subsidi energi semakin tepat sasaran,” pungkasnya. (afi/rhd)