Singapore Airlines SQ-321 Turbulensi Terjun Bebas 1,8 Kilometer dalam 4 Menit

Kondisi pesawat Singapore Airlines SQ-321 pasca turbulensi. (ist) - Singapore Airlines SQ-321 Turbulensi Terjun Bebas 1,8 Kilometer dalam 4 Menit
Kondisi pesawat Singapore Airlines SQ-321 pasca turbulensi. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Singapore Airlines penerbangan SQ-321 rute London (LHR)-Singapura (SIN) mengalami turbulensi hebat setelah 11 jam mengudara, Selasa (21/5/2024). Pesawat yang membawa 211 penumpang dan 18 awak kabin tersebut turun tajam dari ketinggian 37.000 kaki menjadi 31.000 ribu kaki (1,8 km) dalam waktu empat menit. Akibatnya, satu orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, hingga penerbangan dialihkan ke Bangkok (BKK).

Direktur operasi penerbangan dan teknis maskapai penerbangan global Iata, Stuart Fox mengatakan, prakiraan cuaca yang menunjukkan aliran udara di atas pegunungan. Kemungkinan terjadi turbulensi udara jernih tinggi, namun tidak bisa dilihat.

Bacaan Lainnya

“Kekuatan dan arah aliran udara dapat berubah dengan cepat, dan prakiraan cuaca hanya dapat menunjukkan kemungkinannya. Gunting angin semacam itu dapat membuat pesawat keluar jalur, kehilangan ketinggian dengan cepat, atau meluncur dengan keras,” seru Stuart, dikutip dari Guardian, Selasa (21/5/2024).

Dosen penerbangan Buckinghamshire New University, Marco ChanIa menyampaikan, insiden Singapore Airlines terjadi di zona konvergensi antartropis. Dimana badai petir sering terjadi.

“Badai petir ditampilkan dengan jelas pada tampilan navigasi pilot, tetapi tidak mungkin sepenuhnya menghindari gugus badai-badai tersebut. Mengingat dapat membentang lebih dari 50 mil laut,” bebernya.

Salah satu penumpang selamat, Dzafran Azmir bercerita, makanan dari dapur pesawat berhamburan di lantai dan barang-barang penumpang berhamburan. Semua orang yang duduk dan tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit.

“Kepala beberapa penumpang terbentur kabin bagasi, menabrak tempat lampu dan masker,” ungkapnya.

Menanggapi insiden tersebut, CEO Singapore Airlines, Goh Choon Phong menyampaikan, permintaan maaf dan duka mendalam. Pihaknya mengaku, sangat menyesal dan siap memberikan bantuan kepada penumpang dan awak kapal.

“142 penumpang dan awak kabin SQ321 telah mendarat di Singapura, Rabu (22/5/2024) pagi. Sementara 79 penumpang dan enam awak lainnya masih berada di Bangkok, termasuk korban luka,” pungkasnya. (aan/rhd)

Pos terkait