Pamekasan, SERU.co.id – Meski Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah berlalu, namun polemik adanya dugaan pemotongan gaji KPPS di Pamekasan terus berlanjut di meja Kepolisian.
Adanya dugaan pemotongan gaji itu diduga dilakukan secara berjamaah. Guna mendukung pengungkapan kasus tersebut, Forum Non Governmental Organization (NGO) Madura lakukan aksi demonstrasi dan mengirimkan karangan bunga di halaman Mapolres Pamekasan, Rabu (8/5/2024).
Demontrasi dan karangan bunga itu dilakukan guna mendukung pihak kepolisian untuk segera memunculkan tersangka oknum PPS di sejumlah TPS pada Pemilu 14 Februari yang lalu.
“Kami akan terus mengawal persoalan ini sampai tuntas, kalau dibiarkan ditakutkan berlarut serta menjadi bumerang pada Pemilu tahun selanjutnya,” seru Jumai selaku Korlap aksi.
Baca juga: DPRD Munculkan Dua Ranperda Inisiatif Tentang Pesantren dan Budaya Daerah
Jumai menegaskan, dirinya akan terus mengkawal hingga tuntas, bahkan ia akan melakukan aksi jilid kedua jika dalam beberapa hari ke depan Polres Pamekasan belum juga memunculkan nama tersangka.
Sementara itu, Kapolres Pamekasan melalui Kasatreskrim Polres, Iptu Doni Setiawan menyampaikan,
pihaknya akan terus berupaya untuk memberikan yang terbaik. Ia meminta untuk dukungan masyarakat untuk mensuport demi mengungkap kasus dugaan pemotongan tersebut.
Baca juga: KPU Surabaya Buka Pendaftaran KPPS, Usia Pendaftar Tidak Lebih dari 55 Tahun
“Kami ucapkan terimakasih atas dukungannya. Dan kami sudah melakukan pemanggilan klarifikasi kepada sejumlah KPPS dan PPS, tahapan saat ini masih pada proses penyelidikan,” ungkapnya.
Menurutnya, pada tahapan penyelidikan pihaknya juga butuh bantuan untuk menunjang kinerja penyidik demi mempercepat proses penyelidikan.
“Mohon dari rekan-rekan ada yang mengetahui dan memberikan saksi untuk menunjang kinerja kita monggo di ajukan,” tutupnya. (udi/mzm)