Eni melihat perawatan dan cara ternak bebek pedaging hibrida dengan bebek peking sama saja. Masa panennya sekitar 40 hingga 45 hari. Jangka waktu panen itu sangat cocok untuk peternak pemula.
“Kami berharap bibit bebek pedaging yang diterima dapat dipelihara dengan baik. Diharapkan bisa berkembang menjadi usaha tambahan yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan mencukupi kebutuhan konsumsi protein hewani keluarga,” pinta mantan pejabat Bappeda Pemkab Sidoarjo ini.
Baca juga:. Gapoktan Bojonegoro dan Bulog Teken Kerja Sama Pembelian Gabah, Bupati Dorong Tingkatkan Kualitas
Sementara itu, Susilo, salah satu peserta pelatihan tampak sumringah mengikuti pelatihan itu. Menurutnya, fasilitas pelatihan budidaya bebek semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat seperti dirinya. Apalagi, Pemkab Sidoarjo memfasilitasinya juga dengan memberikan gratis bibit bebek peking yang akan diternak. Ditambah lagi pakan gratis yang juga diberikan.
“Alhamdulillah, Desa Simogirang kebetulan mendapatkan bantuan anakan bebek Peking gratis kepada 30 orang. Ada 100 ekor anakan bebek peking ditambah 30 kilogram pakan konsentrat yang diberikan kepada masing-masing peserta pelatihan,” katanya.
Susilo mengakui dirinya akan berupaya menjadi peternak pemula bebek pedaging yang sukses dari ilmu yang diterimanya. Setelah itu, dirinya akan berusaha untuk mengembangkan budidaya bebek seperti ini. Dengan begitu, budidaya bebek pedaging oleh peternak Sidoarjo dapat terus berkelanjutan dan mampu meningkatkan perekonomian warga Sidoarjo.
“Kami sebagai penerima bantuan ini, mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo dan kepada Desa Simogirang. Karena bukan hanya bantuan yang diberikan tetapi kita juga diberi pelatihan budidaya bebek mulai cara merawat anakan bebek kecil sampai menjadi bebek pedaging untuk bisa siap jual,” tandasnya. (par/wan)