Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang hadiri halal bihalal di Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Rabu (17/4/2024). Kunjungan tersebut juga sebagai upaya pengecekan pelayanan publik pasca libur lebaran. Tidak hanya itu, beberapa masukan juga diberikan untuk peningkatan pelayanan.
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, kunjungan tersebut sama seperti kunjungan hari sebelumnya di lima kantor kecamatan. Tujuannya untuk mengecek pelayanan publik selain halal bihalal.
“Makanya saya turun ke berbagai kantor pelayanan publik. Saya sudah bersalaman dengan seluruh staf dan karyawan Perumda Tugu Tirta. Saya pesankan, meskipun baru masuk setelah libur lebaran, jangan sampai pelayanan publik terhenti,” seru Wahyu, Rabu (17/4/2024).
Dalam kunjungan tersebut, orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menggarisbawahi satu hal. Yaitu pusat pelayanan Perumda Tugu Tirta terletak di belakang. Wahyu menilai, seharusnya pelayanan diletakkan di depan sehingga orang-orang tidak ragu.
“Kemudian ada juga beberapa pengaduan dari masyarakat. Ada salah catat oleh pelanggan yang awalnya bayar Rp100.000 menjadi Rp600.000. Alhamdulillah tadi sudah dicatat dan tinggal syarat administrasi saja yang belum dituntaskan,” beber pria ramah senyum itu.
Baca juga: Perumda Tugu Tirta Siaga, Jamin Air Minum Aman saat Idulfitri
Menanggapi masukan dari Pj Wali Kota Malang, Plt Direktur Utama Perumda Tugu Tirta, Handi Priyanto menyampaikan, loket pelayanan selayaknya memang tidak diletakkan di belakang. Rencananya akan dipindah ke menara dan jika belum cukup di depan menara.
“Fungsi Perumda Tugu Tirta kan ada pada pelayanan, jadi kami berusaha semaksimal mungkin menyamankan para pelanggan. Kalau dari sisi pelayanannya sudah bagus hanya tempatnya saja yang belum representatif. Masukan-masukan tersebut nantinya akan menjadi pekerjaan rumah direksi baru,” ujarnya.
Sambungan rumah bermasalah menjadi pengaduan terbanyak setelah libur lebaran. Kemudian pengaduan dari RW 2 Tasikmadu setelah diselidiki bukan pelanggan PDAM. Namun tetap dibantu untuk menyelesaikan permasalahannya.
“97 persen sambungan air di Kota Malang sudah tercover. Kebanyakan yang belum tercover dari perumahan-perumahan baru. Harapannya perumahan baru juga menggunakan PDAM dan kami juga sudah menjaga persediaan pasokan air baku,” pungkas Handi. (afi/rhd)