Tradisi Kupatan, Penjual Janur Banjiri Pasar Tradisional

Tradisi Kupatan, Penjual Janur Banjiri Pasar Tradisional
Meseri yang tengah menjual janur di Pasar Pakis.(foto: wul)

Malang, SERU.co.id – Tradisi kupatan pada lebaran Idul Fitri 1445 H mulai tampak. Para penjual janur musiman mulai menjajakan daganganya di sejumlah pasar tradisional, seperti di Pasar Pakis, Kabupaten Malang.

Salah satu pedagang janur di Pasar Pakis, Meseri (60) mengaku, selalu menjual janur dan ketupat siap pakai setiap lebaran Idul Fitri.

Bacaan Lainnya

“Mulai tadi pagi, saya dikirimi. Biasanya kelonjakan ya sekarang (H+7 dan H+8 lebaran) sama besok,” seru Meseri, Selasa (16/4/2024) siang.

Baca juga: Jelang Rioyo Kupatan, Pesanan Ketupat di Batu Meningkat

Meseri mengaku, penjualannya kali ini sangat laris dan diburu pembeli. Dimana mulai pagi dirinya berjualan kurang lebih sudah dapat menjual 5 ribu helai janur dan 5 ribu biji ketupat siap pakai.

“Alhamdulillah laris, sudah 10 ribu biji dari pagi,” bebernya.

Dikatakan Meseri, dirinya mendapatkan janur-janur tersebut dari para petani di area Kecamatan Jabung. Dan ia jualnya dengan harga Rp5 ribu untuk persepuluh helainya, sedangkan ketupat jadi dirinya bandrol sebesar Rp10 ribu per sepuluh bijinya.

Pria ramah tersebut mengaku hanya menjual janur dan ketupat mentah saja. Selain itu ini merupakan jualan sampingan satu tahun sekali. Setiap harinya dia berjualan buah pisang saja di pasar itu.

Hal yang sama juga turut dirasakan oleh penjuala janur lainya, Maysaroh. Ia mengaku sudah dua hari berjualan janur ini. Ia juga mengaku menjual ketupat matang siap konsumsi.

“Dapat dari pedagang di Malang aja janurnya. Jual mateng juga seharga Rp30 ribu 10 biji,” ungkapnya.

Selain jual janur dan juga ketupat, pedagang yang biasanya berjualan krupuk itu mengaku juga menjual slongsongan lepet pendamping ketupat.

“Jual slongsongan lepet juga dan jual daun pisang,” terangnya. (wul/ono)

 

disclaimer

Pos terkait