Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya Bogor, Sebabkan 31 Rumah Warga Rusak

Ledakan dan kebakaran gudang peluru Kodam Jaya di Kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, berbatasan Kota Bekasi, Jawa Barat. (ist) - Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya Bogor, Sebabkan 31 Rumah Warga Rusak
Ledakan dan kebakaran gudang peluru Kodam Jaya di Kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, berbatasan Kota Bekasi, Jawa Barat. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Amunisi kadaluwarsa picu ledakan dan kebakaran di Gudang Peluru Kodam Jaya di Kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, berbatasan Kota Bekasi, Jawa Barat. Kebakaran yang diikuti ledakan terjadi Sabtu (30/3/2024) malam dan api baru dapat dipadamkan Minggu (31/3/2024). Meskipun tidak ada korban jiwa, namun 31 rumah warga rusak, terdiri dari kaca pecah, plafon roboh, atap bolong atau retak.

Pangdam Jaya Mayjen TNI, Mohamad Hasan mengatakan, aktivitas di gudang munisi tersebut sudah sesuai dengan prosedur. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI, Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak telah berkunjung. Menurutnya, tempat kejadian perkara (TKP) dinyatakan aman.

Bacaan Lainnya

“Kemarin Panglima TNI dan KSAD sudah meninjau, dan dipastikan lokasi ledakan sudah aman. Dan saat ini kita sedang melakukan pembersihan dan sterilisasi untuk mengumpulkan sisa material-material yang ada sisa ledakan itu,” seru Hasan, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Ditemukan di TKP Kasembon Dua Kilogram Diduga Bahan Petasan Guna Sambut Ramadan

Kini, pihaknya tengah melakukan sterilisasi sisa ledakan di gudang tersebut. Serta memastikan keamanan area rumah warga yang terdampak.

“Kami juga melakukan pengecekan dengan pihak kepolisian dan pihak Pemda, tentang dampak yang terjadi di sekitar ledakan tersebut. Jadi, itu yang sudah kami lakukan sekarang dan sudah dilaporkan kepada Panglima TNI, Kapolda, perintah untuk melakukan pembersihan. Kemudian, melanjutkan langkah-langkah berikutnya, sehingga dipastikan semua area itu dan yang terdampak aman,” terangnya.

Adapun kerusakan akibat kebakaran, merupakan kerusakan minimal. Rencananya, pemusnahan amunisi expired juga telah dilakukan sesuai prosedur.

“Sebenarnya sudah dijelaskan, gudang itu dipakai untuk amunisi yang sudah diserahkan untuk didisposal. Kodam Jaya sudah mengajukan disposal tapi karena ada proses ada pengecekan lagi sehingga itu masih di situ sehingga perlakuannya sangat-sangat ini,” tuturnya.

Gudang tersebut dinilai aman, karena telah didesain sedemikian rupa, sehingga meminimalisir kerusakan.

“Tapi saya yakinkan dan sudah disampaikan para pemimpin kita, bahwa semua sudah sesuai prosedur. Dan proses penggudangan sudah sesuai prosedur dan memang ini yang force majeure yang terjadi di kawasan kita,” tambahnya.

Baca juga: Prediksi Ledakan Wisatawan, Ini Langkah Polres Batu

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menyatakan, tidak ditemukan kecenderungan kesalahan manusia (human error) dalam peristiwa kebakaran tersebut.

“Tidak (ada kecenderungan human error). Ada 65 ton tonasenya. Kita sudah ada satuan yang melakukan investigasi di TKP. Sudah dibentuk,” tegas Agus, dalam konferensi pers di Gudmurah, Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024).

Mengingat, amunisi kedaluwarsa lebih labil dan mudah meledak, sehingga harus disimpan dengan cara khusus. Menurutnya, amunisi kedaluwarsa dapat meledak saat terkena panas atau gesekan.

“Kalau sudah expired itu relatif sensitif, labil. Dia kena gesekan, kena panas, dia akan mudah meledak. Makanya kita punya SOP, penggudangannya itu di bawah tanah, karena labil tersebut,” tandasnya. (hms/rhd)

disclaimer

Pos terkait