Walikota Malang Serukan SBMPTN Terapkan Protokol Kesehatan

Walikota Malang instruksikan Seleksi SBMPTN terapkan protokol kesehatan. (ist)

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Memasuki masa Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) melalui skema Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2020, Walikota Malang, H. Sutiaji, menekankan pada perguruan tinggi di Kota Malang untuk memperketat penerapan protokol Covid-19 saat pelaksanaan UTBK.

“Masuknya peserta UTBK yang berasal dari luar Kota Malang, dikhawatirkan akan menimbulkan kluster baru penyebaran covid-19. Maka sepatutnya gugus tugas di masing-masing universitas untuk tetap waspada,” seru Sutiaji, dalam rapat koordinasi dengan Forkopimda dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Malang.

Untuk Kota Malang, kampus yang akan menjalankan UTBK yaitu Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Negeri Malang (UM). “Jika memang UTBK harus dilakukan secara tatap muka, maka masing-masing rektor diharapkan hanya mengutamakan wilayah Malang Raya saja. Harapannya, yang luar Malang Raya ikut di domisili terkait saja,” pesan Sutiaji.

Pimpinan perguruan tinggi di Kota Malang menyimak pemaparan Walikota. (ist)

Terjadinya penumpukan massa, menjadi perhatian orang nomor satu di Kota Malang ini. Dan itu harus segera diantisipasi, karena dari pengalaman tes seleksi pada tahun-tahun sebelumnya, setiap calon mahasiswa baru (camaba) akan melakukan survei lokasi sehari sebelumnya.

Selanjutnya, yang tak boleh disepelekan lagi di wilayah area kampus, juga harus steril dari PKL (Pedagang Kaki Lima). Mengingat, pedagang biasanya akan bergerombol memasuki area universitas saat proses seleksi berlangsung. “Saya minta betul-betul diperhatikan, meskipun kampusnya besar, pasti nanti terjadi kerumunan. Tidak ada PKL di area kampus, tolong disterilisasi. Ini tanggung jawab masing-masing satgas,” tegasnya.

Berdasarkan data yang ada, Universitas Brawijaya Malang (UB) akan melaksanakan UTBK dengan total peserta 19.000 camaba. Rinciannya, 90 persen wilayah Malang Raya dan Jawa Timur, 10 persen luar provinsi. Namun, yang menjadi skala prioritas untuk seleksi UTBK yakni di wilayah Malang Raya

Proses seleksi akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dilaksanalan pada 5-9 Juli 2020, dan tahap kedua pada 20-26 Juli 2020. Tahap pertama khusus diprioritaskan bagi warga Malang Raya yang berjumlah sekitar 5.200 camaba.

Sementara itu, proses UTBK Universitas Negeri Malang (UM) juga akan dilaksanakan dalam 2 tahap, tetapi waktunya lebih singkat. Tahap pertama pada tanggal 5,6,7 Juli 2020, dan tahap kedua pada tanggal 7,8,9 Juli 2020. Tercatat ada 12.414 peserta yang sudah mendaftar. Dari jumlah tersebut, 45 persennya dari wilayah Malang Raya, 45 persen lainnya dari Jawa Timur di luar Malang Raya, dan 10 persennya dari luar Jawa Timur.

Dalam pelaksanaannya, untuk meminimalisir kerumunan massa serta penerapan physical distancing bisa dijalankan, pihak UM akan menggandeng 3 universitas lainnya untuk UTBK. Di antaranya, Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Universitas Islam Malang (Unisma), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

“Semua peserta UM akan kita pecah ke empat universitas. Jadi relatifnya per hari kira-kira ada 1300 peserta yang dipecah di 4 kampus. Sehingga tiap perguruan tinggi ada 400 camaba, dan proses seleksi akan berlangsung lebih cepat,” ungkap Wakil Rektor I UM, Budi Eko Soetjipto. (rhd)

Pos terkait