Malang, SERU.co.id – Satreskrim Polres Malang tengah mendalami dugaan perampokan di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (22/3/2023) malam. Dimana mengakibatkan hilangnya nyawa seorang lansia tunanetra dengan luka tusukan dan pisau masih tertancap.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat menerangkan, saat ini pihaknya tengah melakukan proses pendalaman atas tindak kejahatan tersebut. Dimana dari hasil olah TKP, tidak ada bentuk pemaksaan upaya pelaku membobol rumah korban.
“Kalau pemaksaan, tidak ditemukan pintu itu rusak. Nggak ada pemaksaan. Karena nggak ada pintu rusak,” seru Gandha, saat dikonfirmasi SERU.co.id, Sabtu (23/3/2024).
Gandha menyebut, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah pelaku yang terlibat dalam kasus ini. Untuk sementara, pihaknya masih melakukan pendalaman dan mengamankan beberapa barang bukti.
“Belum bisa dipastikan untuk dugaan, berapa jumlah pelakunya, masih kita dalami. Hasil olah TKP yang kita temukan ada sandal (korban meninggal dunia), kemudian dus handphone. Saat olah TKP, jasad atau mayat saudara A itu tertancap pisau yang gagangnya patah,” terangnya.
Pria berkacamata itu membeberkan, barang-barang berharga korban yang berhasil digondol pencuri hanya satu unit telepon genggam saja. Sedangkan untuk perhiasan dan surat-surat berharga lainnya masih lengkap.
“Barang yang hilang sementara handphone saja. Untuk perhiasan dan surat-surat berharga aman dan sudah diamankan oleh pihak keluarga,” tuturnya.
Gandha menerangkan, atas peristiwa tersebut satu orang lansia yang menyandang disabilitas meninggal dunia lantaran luka tusuk. Sementara kakaknya yang juga lansia, Ester Purwaningsih mengalami luka-luka ringan.
“Ada dua orang (korban), satu masih hidup dan mengalami luka ringan. Memang ada bekas lebam di wajah, tapi juga sudah kempes. Kemudian satu lagi sudah meninggal dunia ditusuk di leher bagian belakang sebelah kiri dan gagang pisaunya masih tertancap,” tutur Gandha. (wul/rhd)
