Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melakukan peninjauan berbagai ketersediaan dan harga bahan pokok dalam Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Hal tersebut dilakukan guna memastikan pasokan dan harga kebutuhan pokok selama momen tersebut aman.
Pj (Penjabat) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat membeberkan, ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk menjaga pasokan dan harga-harga kebutuhan pokok di pasaran stabil. Sehingga masyarakat bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan nyaman dan tenang.
Dalam peninjauannya ini, Pj Wali Kota Malang beserta rombongan pertama mendatangi Pasar Besar Malang (PBM), untuk meninjau Warung Tekan Inflasi (WTI). Guna memastikan ketersediaan bahan pokok, terutama beras di pasar itu aman terkendali.
“Di WTI situ kan sudah ada beras SPHP. Alhamdulillah stok dan harganya memang kita berikan intervensi sehingga terjangkau untuk masyarakat,” seru Wahyu, Selasa (19/3/2024).
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Bersama TPID Evaluasi 2023 dan Rencana Program 2024
Wahyu membebekan, dirinya juga melakukan kunjungan ke Pasar Dinoyo, di sana ia mendapati beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Seperti daging ayam potong, kini menyentuh harga Rp39 ribu, telur ayam Rp30-31 ribu, gula dan lain sebaginya.
“Kemudian kalau telur itu ada yang Rp30-31 ribu per kilo. Kemudian gula, bawang putih, cabai, itu relatif stabil. Kalau beras juga relatif stabil. Sebelum kami berangkat tinjauan tadi juga ada penjelasan dari BI, yang menyatakan bahwa ada beberapa komoditi yang cenderung naik selain cabai, daging, telur dan minyak goreng,” terangnya.
Guna mengendalikan harga tersebut, Wahyu mengatakan, pihaknya bakal merencanakan mencari stok telur dari wilayah lainya melalui kerjasama antar daerah (KAD) dan mendistribusikannya melalui WTI.
Selain itu, Pemkot Malang juga melibatkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kelurahan Tlogomas. Sehingga harga-harga kebutuhan pokok lebih ringan.
Kebutuhan BBM juga disoroti Pemkot Malang dalam momen libur Lebaran ini. Sehingga pihaknya melakukan kunjungan ke Depo Pertaminan guna memastikan persedian bahan bakar cukup.
“Kita hanya perlu menjaga terkait dengan distribusi solar dan LPG. Dan terkait dengan prediksi peningkatan jumlah volume kendaraan, itu kami meminta koordinasi dengan Pertamina. Karena tentunya dengan waktu liburan yang cukup panjang, yang datang ke Kota Malang ini tidak hanya mudik tetapi juga untuk liburan atau berwisata,” bebernya.
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Bersama TPID Fokus Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Harga Beras
Sementara itu, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Dinoyo, Tutik mengaku, kenaikan harga ini juga turut berpengaruh kepada minat beli masyarakat. Sehingga dagangan ayamnya mengalami penurunan omset dibandingkan harga normal.
“Pembelinya ya berkurang. Biasanya pas harga normal bisa jual 50 kilogram, sekarang paling ya 30 kilogram per hari. Kalau ayam murah kan banyak yang beli. Kalau tahun kemarin, menjelang Lebaran memang mahal, tapi pas puasa gak naik kayak sekarang ini,” kata Tutik. (wul/mzm)