Survei Penjualan Eceran Februari Kota Malang Diprakirakan Terkontraksi

Subkelompok mainan anak-anak sumbang penurunan terkontraksi sebesar -14,84 persen. (ist) - Survei Penjualan Eceran Februari Kota Malang Diprakirakan Terkontraksi
Subkelompok mainan anak-anak sumbang penurunan terkontraksi sebesar -14,84 persen. (ist)

Malang, SERU.co.id – Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia Malang pada Februari 2024 diprakirakan terkontraksi sebesar -4,66 persen (mtm). Statistik tersebut menurun lebih dalam dibandingkan dengan realisasi Januari 2024 sebesar -2,32 persen (mtm). Prakiraan penurunan omzet penjualan secara bulanan terjadi pada beberapa kelompok komoditas.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, Febrina mengatakan, SPE bertujuan mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan. Kemudian memperoleh gambaran mengenai kecenderungan perkembangan penjualan eceran dan konsumsi masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Tiga kelompok yang mengalami kontraksi terdalam, yakni kelompok barang budaya dan rekreasi yang terkontraksi sebesar -8,46 persen (mtm). Kemudian kelompok kendaraan -7,85 persen (mtm) dan kelompok makanan, minuman dan tembakau -2,71 persen (mtm),” seru Febrina, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: Didukung Forpimda Malang Raya, BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Terus Naik

Kelompok barang budaya dan rekreasi menurun lebih dalam dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya sebesar -6,55 persen (mtm). Penurunan tersebut disumbang oleh subkelompok mainan anak-anak yang terkontraksi sebesar -14,84 persen (mtm). Masyarakat menahan konsumsi produk sekunder maupun tersier dan memprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan primer.

“Kategori kelompok kendaraan terkontraksi menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,22 persen (mtm). Subkelompok mobil mengalami penurunan terdalam sebesar -8,29 persen (mtm),” terangnya.

Baca juga: Tren Penjualan Eceran November Meningkat

Penurunan penjualan dipengaruhi beberapa faktor, yakni diperketatnya leasing approval. Kemudian konsumen cenderung wait and see untuk membelanjakan konsumsinya seiring dengan kepastian hasil Pemilu. Konsumen juga menunggu peluncuran mobil type baru.

“Kelompok makanan, minuman dan tembakau terkontraksi lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar -6,73 persen. Penurunan komoditas ini disumbang sub sektor bahan makanan sebesar -6,11 persen (mtm). Hal tersebut dipengaruhi menipisnya pasokan beras memicu kenaikan harga beras dan berdampak pada penurunan omzet penjualan,” pungkas Febrina. (afi/mzm)

disclaimer

Pos terkait