Didukung Forpimda Malang Raya, BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Terus Naik

Webinar Sinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi Malang Raya. (rhd) - Didukung Forpimda Malang Raya, BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Terus Naik
Webinar Sinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi Malang Raya. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Pertumbuhan ekonomi di masa pandemi menyita perhatian berbagai  pihak. Bahasan dinamika pertumbuhan ekonomi diberbagai sub sektor terus dimaksimalkan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang menggelar Webinar Sinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi Malang Raya 2021, dihadiri tiga pimpinan Kepala Daerah Malang Raya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan Aminurridho mengatakan, di skala nasional BI memprakirakan tumbuh sekitar 4,3 persen sampai 5,3 persen pada tahun 2021. Lebih rendah sedikit di Jatim 3,8 persen sampai 4,2 persen.

“Di Malang Raya ini ada optimisme yang kita bangun, meskipun kemarin di tahun 2020 kita di daerah pertumbuhan ekonomi yang negatif. InsyaAllah kita yakin akan tumbuh positif,” seru Azka Subhan, di Ijen Suites, Jum’at (9/4/2021).

Pihaknya menerangkan, pertumbuhan ekonomi Malang Raya bisa lebih tinggi daripada nasional, lantaran didukung oleh industri pengolahan, perdagangan besar, sektor pertanian, konstruksi, sektor perumahan konsumsi rumah tangga dan seterusnya.

“Kami berharap sinergi dan kolaborasi Malang Raya mendorong optimisme pemulihan ekonomi di daerah Malang Raya dapat terjalin,” imbuhnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan Aminurridho memberikan keterangan. (ws1) - Didukung Forpimda Malang Raya, BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Terus Naik
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan Aminurridho memberikan keterangan. (ws1)

Pihaknya menilai, Malang Raya menjadi wilayah pengungkit pertumbuhan ekonomi di wilayah Kawasan Tengah Selatan (Katesa) Jawa Timur. Diproyeksikan tumbuh pada rentang 3,7 sampai 4,7 persen untuk Kota Malang. Sedangkan Kabupaten Malang diprakirakan berada pada rentang 3,6 sampai 4,6 persen, dan Kota Batu diprakirakan berada pada rentang 4,1 sampai 5,1 persen.

Menurutnya, kebijakan pemulihan ekonomi 2021 terdiri dari tiga hal, yaitu intervensi kesehatan berupa vaksinasi gratis untuk seluruh masyarakat; survival and recovery kit dalam rangka menjaga kesinambungan bisnis dan program perlindungan sosial; serta reformasi struktural berupa Undang-Undang Cipta Tenaga Kerja. Kota/kabupaten di Malang Raya tersebut masing-masing memiliki prioritas dalam pengembangan ekonomi.

“Kota Malang mengusung ekonomi kreatif berbasis kekuatan sumber daya manusia. Kota sebagai lokomotif penggerak masa depan,” papar mantan wartawan ini.

Lain halnya, Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, semua pihak harus bergandengan tangan dalam menghadapi pemulihan ekonomi melalui sinergitas. Kontraksi ekonomi mengalami anomali, di Kota Malang diprediksikan turun sampai minus empat.

“PAD diprediksi di kami turun 60 persen, tapi alhamdulillah hanya turun 19 persen,” terang Sutiaji.

Pihaknya sangat optimis, ada harapan baru yang dimiliki oleh Kota Malang. Bapenda yang menargetkan di awal Rp20 miliar sampai saat ini sudah Rp87 miliar Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) nya.

Selain itu, optimis di bidang lainnya. Kota Malang mempunyai banyak perguruan tinggi, belum lagi kreatifitas ekonomi kreatif yang banyak memunculkan start up, melalui Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) berbasis digital.

“Tidak kurang dari 151 ekonomi kreatif yang terus kita dorong dengan digitalisasi dan digitalisasi para UMKM,” ungkap pria nomor satu di Pemkot Malang ini.

Ekonomi kreatif mempunyai potensi yang luar biasa. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Teknologi Informasi menjadi perpaduan yang apik dalam menggenjot ekonomi kreatif. Ditambah ada 24 perguruan tinggi yang basicnya IT, tidak kurang tiap tahunnya 4.800 lulusan yang bisa diserap.

“Ini terus kami kuatkan, dan mudah-mudahan kedepan bisa menambah percepatan recovery ekonomi di Kota Malang. Karena kita tahu 50 persen penduduk di Kota Malang adalah melek IT,” tandasnya.

Dalam webinar ini, kali pertama tiga Kepala Daerah “Trio Susandi” (Wali Kota Malang Drs H. Sutiaji, Bupati Malang Drs H. M. Sanusi MM, dan Wali Kota Batu Dra Hj. Dewanti Rumpoko MSi). di Malang Raya, duduk bareng mengupas persoalan ekonomi sejak pandemi. Ketiganya memaparkan terobosan dalam memulihkan ekonomi dengan potensi daerahnya masing-masing.

Selain tiga kepala daerah itu, ada tiga narasumber lain, yakni anggota DPR RI Komisi XI Ir Andreas Eddy Susetyo MM, Akademisi Prof Candra Fajri Ananda dan Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Malang Dr.rer.pol. Wildan Syafitri SE MM. (ws1/rhd)

disclaimer

Pos terkait