Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang turut serta merayakan Tawur Agung Kesanga sambut Nyepi bersama umat Hindu se-Kota Malang. Ritual sakral tersebut kedua kalinya diadakan di Kota Malang, dari Balaikota diarak ke Kayutangan hingga kembali ke Alun-alun Tugu.
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan umat beragama di Kota Malang. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan terus memfasilitasi kegiatan umat beragama di Balaikota. Sekaligus wujud kebersamaan umat beragama.
“Kebersamaan ini menjadi satu keunikan, karena hari ini dan besok akan ada dua hari besar umat beragama. Meskipun besok sudah puasa, kami tetap backup penuh kegiatan umat Hindu ini. Kemarin Galungan, sekarang ada Ogoh-ogoh kemudian besok juga Nyepi dan umat Islam berpuasa,” seru Wahyu, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Peringatan Hari Nyepi di Alun-alun Tugu Malang, Wali Kota: Malang adalah Milik Bersama
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menyampaikan, rangkaian perayaan hari raya Nyepi umat Hindu di Kota Malang dipusatkan di titik nol.
“Taur Kesange ini adalah upacara pembersihan jagat awal menjelang perayaan Nyepi. Istimewa Nyepi kali ini bersamaan dengan awal puasa, jadi Kota Malang betul-betul menjaga toleransi. Pak Pj Wali Kota luar biasa mendukung kegiatan ini, sehingga bisa dirayakan di pusat kota,” terang Bli Made, sapaan akrabnya.
Sekitar 1.009 lebih umat Hindu se-Malang Raya hadir melaksanakan ritual upacara Tawur Kesanga. Tujuannya Ogoh-ogoh diarak untuk menyerap energi negatif di Kota Malang.
“Kita serap semuanya dan kemudian nanti akan ada simbolis pembakaran. Saat perayaan Nyepi akan dirayakan dengan silent day. Kita tidak bepergian, tidak bekerja, tidak menyalakan api dan tidak ada hiburan sama sekali,” lanjutnya.
Senada, Ketua PHDI Kota Malang, Prof Made Wartana menuturkan, perayaan Nyepi menjadi hari kebangkitan, persatuan dan kebersamaan.
“Puji syukur ada rekan-rekan kita dari Konghuchu, dari bantengan ikut berpartisipasi. Tidak masalah karena sebenarnya acara kirab ogoh-ogoh itu hanya tambahan. Intinya, kita sudah melaksanakan acara Tawur Kesanganya,” ujarnya.
Baca juga: Meski Sederhana, Upacara Tawur Kesanga Umat Hindu Batu Berjalan Khusyuk
Ogoh-ogoh dipawaikan sebanyak tujuh, namun sebelumnya sudah disiapkan 24 Bapak. Sebagian dari kabupaten sebab proses pencucian dimulai dari tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan.
“Semua kegiatannya bertujuan untuk menetralisir sifat-sifat negatif. Sehingga saat memasuki Nyepi tidak terganggu dan fokus pada Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya. (ws11/rhd)
