Malang, SERU.co.id – Polres Malang melakukan kunjungan dan memberikan santunan ke keluarga KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) TPS 7, Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang yang meninggal. Adalah Salmiati Ningsih (52), sebelumnya mengalami sakit saat proses perhitungan suara berlangsung.
“Ya kami dari Polres malang tentunya empati atas wafatnya Bu Samiati selaku KPPS di Kecamatan Kromengan. Tentunya beliau sudah melakukan pekerjan yang luar biasa,” seru Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, Senin (26/2/2024).
Kholis mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi penuh atas kerja keras yang dilakukan oleh seluruh pelaksanaan petugas pemilih di Kabupaten Malang.
“Kami apresi kepada seluruh perangkat yang menyelenggarakan dan mengawasi pemilu di Kabupaten Malang khususnya. Sampai sekarang tidak ada hal-hal yang mengganggu situasi di Kabupaten Malang sebelumnya berjalan lancar, termasuk di Kromengan ini,” bebernya.
Baca juga: Program JKN Bisa Memberi Ketenangan untuk Petugas KPPS
Dikatakan Kholis, kedatangan pihaknya ke rumah duka untuk memberikan dukungan kepada kedua putri Salmiati.
“Memberikan semangat kepada kedua putri almarhum yang ditinggalkan oleh almarhum ibu Samiati. Kami coba beri dukungan bantuan apa yang diperlukan. Termasuk juga memastikan Alhamdulillah juga sudah ada batuan dari pemerintah dalam hal ini Provinsi tadi ada recovering BPJS, untuk alm dan juga ada beasiswa yang nanti didapat oleh kedua putri alm ini sampai lulus kuliah,” ucapnya.
Polres Malang juga berjanji akan membantu pembuatan SIM untuk mereka yang membutuhkan. Serta bantuan lainnya yang diperlukan oleh keduanya.
Baca juga: Bendahara PPS di Kalsel Tilap Honor KPPS Rp115 Juta untuk Judi Online
“Apabila ada hal-hal yang perlu kami bantu, kami bantu tadi sudah ada komunikasi membutuhkan SIM. Nanti kami berikan kemudahan untuk mendapatkan SIM. Karena kedua putrinya ini masih bersekolah di UNIRA dan di SMK,” ucapnya.
Anak Salmiati, Titus Anita Dewi mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak termasuk Polres Malang yang membantu keluarganya.
“Iya, alhamdullillah ya, peduli sama kita orang yang gak punya. Dibantu kaya beasiswa,” kata Titus.
Menurut Titus, ibundanya adalah sosok pekerja keras semasa hidupnya. Semua pekerjakan akan dilakukan oleh beliau.
“Kerja semua dijalanin gitu. Pekerja keras. (Sosok Salmiati) Ya hebat, ya gitu. Bunda pokoknya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” bebernya. (wul/ono)
