Warung Lesehan Yogyakarta Cabang Jalibar-Kepanjen, Destinasi Wisata Kuliner Terbesar di Kabupaten Malang

Warung Lesehan Yogyakarta cabang Jalibar-Kepanjen, sebagai desterbesar. (rhd) - Warung Lesehan Yogyakarta Cabang Jalibar-Kepanjen, Destinasi Wisata Kuliner Terbesar di Kabupaten Malang
Warung Lesehan Yogyakarta cabang Jalibar-Kepanjen, sebagai desterbesar. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Warung Lesehan Yogyakarta (WLY) cabang Jalibar-Kepanjen menjadi destinasi wisata kuliner terbesar di Kabupaten Malang. Warung Lesehan Yogyakarta cabang Jalibar-Kepanjen ini hadir lebih luas dan lebih nyaman diatas luasan area 6.500 meter persegi dan kapasitas hingga 1.200 orang.

Owner Warung Lesehan Yogyakarta, Albertus Yonathan mengatakan, Warung Lesehan Yogyakarta cabang Jalibar-Kepanjen ini merupakan cabang ketiga. Merupakan warung kuliner cabang terbesar di Kepanjen, selain dua warung di Soekarno-Hatta dan Lembah Dieng Kota Malang yang berdiri sejak tahun 2000.

Bacaan Lainnya

“Kali pertama buka di Kabupaten Malang, sekaligus menjadi wisata kuliner terbesar di Kepanjen. Alasannya buka di Kepanjen, karena kami ingin menjadi bagian pionir pengembangan Ibukota Kabupaten Malang dan jujugan wisata kuliner,” seru Albert, sapaan akrabnya, disela peresmian Warung Lesehan Yogyakarta cabang Jalibar-Kepanjen, Sabtu (24/2/2024).

Baca juga: Bangun Keakraban, Wali Kota Malang Duduk Lesehan Bersama Fungsional Perencana

Terkait menu dan harga, menurut Albert, tak berbeda jauh dengan cabang lainnya. Mengingat WLY cabang Jalibar-Kepanjen baru buka, pihaknya memberikan diskon hingga 20 persen selama satu pekan sejak dibuka. Selain itu, dalam waktu dekat akan merilis menu spesial ala WLY cabang Jalibar-Kepanjen, berbarengan dengan menu paket buka puasa.

“Satu bulan ke depan, kita akan merilis menu-menu spesial khusus di WLY Kepanjen, sekaligus menu paket buka puasa. Kalau menu andalan dari tahun ke tahun mulai tahun 2000, yaitu ayam goreng kremes dengan spesial kremesnya. Dimana ayam kita ungkep cukup lama, kemudian kuah ungkepan buat kremesan yang membuat lembut,” beber Albert, didampingi owner Warung Lesehan Yogyakarta group, Hengky Halim.

Prosesi pemotongan tumpeng, simbolis dioperasionalkannya Warung Lesehan Yogyakarta cabang Jalibar-Kepanjen. (rhd)

Sebagai informasi, WLY cabang Jalibar-Kepanjen terbagi area makan meja kursi, lesehan dan 3 area yang bisa digunakan untuk berbagai acara. Dengan salah satu keunggulannya, memiliki kolam ikan KOI terbesar di Kepanjen, dengan luas 1.000 meter persegi dan kedalaman 2 meter.

Hadir dengan beragam fasilitas, di antaranya:
– Ruang VIP full AC kapasitas 200 orang,
– ⁠Hall utama kapasitas 500 orang,
– ⁠3 meeting room dengan kapasitas per ruangan 15-20 orang,
– ⁠Hall semi outdoor kapasitas 100 orang,
– ⁠Hall semi outdoor dan VIP room dilengkapi dengan set karaoke, LED TV, Sound,
– ⁠Kolam ikan Koi memiliki luas 1.000 meter persegi
– ⁠Area parkir seluas 2.000 meter persegi
– ⁠Tersedia musholla

Alber optimis, Kepanjen sebagai ibukota Kabupaten Malang memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi maju. Untuk itu, pihaknya turut ambil bagian dengan mendirikan destinasi wisata kuliner di Jalibar-Kepanjen, sebagai salah satu poros dengan akses jalan lebar dan panjang.

“Jalan Jalibar ini cukup luas dan cukup lancar. Saya yakin di tahun-tahun mendatang akan menjadi jalan yang maju seperti Jalan Soekarno-Hatta yang berada di Kota Malang. Itu alasan kami memilih buka di Kepanjen,” imbuhnya.

Baca juga: Pasar Perak Jombang dengan Model Smart Economy Diresmikan Gubernur Jatim

Hadir mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Kepala Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo mengucapkan, terima kasih atas berdirinya WLY di Kepanjen. Pasalnya, investasi yang ditanamkan mampu mengangkat potensi kuliner di wilayah Kepanjen.

“Sangat membanggakan, dengan dibangun di kawasan Jalibar-Kepanjen akan semakin mendorong dilaunchingnya Kepanjen sebagai ibukota Kabupaten Malang. Selain itu, dengan menjadi destinasi wisata kuliner di kawasan Kepanjen dan Ngajum, dapat mengangkat roda perekonomian masyarakat sekitar,” ucap Yoyok.

Harapannya, apa yang diperjuangkan WLY dapat menjadikan berkah bagi masyarakat Kabupaten Malang. Sekaligus jujugan wisatawan dari Gunung Kawi dan sekitarnya.

“Mampu menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Malang, itu poin pentingnya,” pungkasnya. (rhd)

Pos terkait