Pj Wali Kota Malang ‘Ngombe’ di Cemorokandang Kedungkandang

Pj. Wali Kota Malang berfoto bersama perwakilan warga dan Camat Kedungkandang. (dik) - Pj Wali Kota Malang 'Ngombe' di Cemorokandang Kedungkandang
Pj. Wali Kota Malang berfoto bersama perwakilan warga dan Camat Kedungkandang. (dik)

Malang, SERU.co.id – Penjabat (PJ) Wali Kota Malang melaksanakan kegiatan Ngombe (Ngobrol Mbois Ilakes) secara langsung di Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (20/2/2024). Tujuannya, untuk menyerap aspirasi secara langsung bersama warga kecamatan setempat, dimana nantinya Ngombe selanjutnya berlangsung di tiap kecamatan.

Pj. Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, kegiatan ‘Ngombe’ merupakan kegiatan yang ditujukan agar dapat berbagi informasi dengan masyarakat. Tentang apa saja yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Selain itu, “Ngombe” juga bertujuan menyerap aspirasi secara langsung dengan masyarakat secara tatap muka.

Bacaan Lainnya

“Ngombe ini sudah ke-5 kalinya, tapi baru kali ini kami bisa melaksanakan langsung di setiap wilayah. Biasanya masyarakat yang harus datang ke Balai Kota Malang,” seru pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini.

Baca juga: Ngombe Keempat, Warga Adukan Masalah PKL Alun-Alun dan Pasar Gadang

Oleh karena itu, dirinya sengaja mengajak para Kepala OPD untuk langsung menghadiri kegiatan, agar bisa mendengarkan keluhan dari warga. Kegiatan ini juga dihadiri Asisten, Kepala OPD, jajaran Forkopimcam Kedungkandang, tokoh masyarakat dan perwakilan warga yang ingin menyampaikan aspirasinya.

Pj. Wahyu menyebutkan, selain menyerap aspirasi dan memberikan pengarahan secara langsung, dirinya ingin mengevaluasi apa yang sudah dibicarakan dalam “Ngombe” sebelumnya. Pj. Wali Kota akan melakukan “cek ulang”  kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab.

“Apa yang sudah dilakukan OPD supaya tetap bertanggung jawab kepada warga pada hari ini.  Kita undang OPD yang bisa menangani permasalahan dan bisa ditampung oleh Diskominfo,” tuturnya.

Salah seorang warga Kelurahan Kedungkandang RW 05, Mohammad Natsir mengapresiasi, kegiatan Ngombe yang berlangsung di wilayah domisilinya. Ia mengatakan, selama ini belum pernah ada pejabat setingkat Wali Kota yang bisa langsung bertatap muka. Kepada Pj. Wali Kota Malang, iapun menyampaikan aspirasi seputar masalah drainase, pendidikan, pengolahan sampah, kesulitan pupuk dan masalah pendidikan dasar.

“Di depan rumah saya wilayah RT 05 RW 05 Kelurahan Kedungkandang, jalannya sudah bagus, namun drainasenya masih belum,” ungkapnya.

Menjawab keluhan tersebut, Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Drs. R. Dandung Julhardjanto MT mengatakan, program drainase di wilayah Kelurahan Kedungkandang akan dieksekusi pada 2024 ini. Pengerjaan drainase tersebut sudah terprogram pada dinasnya. Sementara untuk permasalahan kesulitan pupuk, langsung dijawab oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Kadispangtan) Kota Malang.

“Kebutuhan bisa diusulkan lewat kelompok tani, kemudian kelompok tani akan bekerja sama dengan kios pupuk yang ada di wilayah Kedungkandang. Begitu pula dengan alat pertanian seperti hand tractor itu juga bisa diusulkan melalui kelompok pertanian,” jawab Kadispangtan Kota malang, Slamet Husnan Hariyadi SP.

Slamet menambahkan, fasilitas lainnya dari Dispangtan yakni pemberian bantuan benih padi dan benih jagung setiap tahunnya. Mekanisme penyerahan bantuan, diberikan melalui kelompok tani. Sehingga bagi petani yang membutuhkan bantuan, bisa bergabung dulu dalam kelompok tani.

“Di setiap wilayah ada koordinator penyuluh pertanian, nanti bisa menghubungi koordinator yang ada disini,” sambungnya.

Pj. Wali Kota Malang menjawab dan memberikan pengarahan kepada perwakilan warga Kelurahan Cemorokandang. (dik) - Pj Wali Kota Malang 'Ngombe' di Cemorokandang Kedungkandang
Pj. Wali Kota Malang menjawab dan memberikan pengarahan kepada perwakilan warga Kelurahan Cemorokandang. (dik)

Sementara itu, untuk pertanyaan seputar edukasi pengolahan persampahan, dijawab pula oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Noer Rahman Wijaya ST MM. Dikatakannya, edukasi pengolahan persampahan sudah dilakukan beberapa kali. Keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)3R di wilayah Kedungkandang sebenarnya sudah ada. Namun masih ada beberapa yang belum bisa beroperasional karena masih terkendala administrasi.

“Dengan jumlah penduduk yang besar, tentunya banyak permasalahan tentang sampah. TPS tidak bisa membendung seluruh sampah yang masuk. Dibutuhkan pengadaan lahan untuk membangun TPS maupun TPS 3R,” ucapnya.

Warga lainnya, Naning Hartati, selalu Pelaku UMKM di wilayah Kelurahan Wonokoyo juga menyampaikan aspirasinya. Ketua Komunitas Cantik Malang Raya dengan anggota sekitar 300 orang ini mengaku membutuhkan pelatihan-pelatihan seputar UMKM. Terutama pelatihan seputar kemasan produk hasil UMKM.

Menjawab aspirasi itu, Pj. Wahyu menyampaikan adanya beberapa program Disperindag Kota Malang yang ditekankan pada pelaku UMKM. Iapun berharap, UMKM Kota Malang sudah bisa leading, tidak hanya secara lokal, tetapi regional dan nasional.

“Kami punya satu kegiatan yang dilakukan di Pemkot Malang untuk mendukung UMKM, yaitu Program “Kemis Mbois”. Semua ASN wajib menggunakan produk hasil UMKM dari ujung rambut sampai ujung kaki. Saya minta semua Kepala OPD untuk mengeceknya,” imbuhnya.

Baca juga: Pj Wali Kota Malang Siap Sambut Audiensi Masyarakat Setiap Selesai Apel Senin Pagi

Kegiatan Ngombe di Kelurahan Cemorokandang ini juga dimeriahkan oleh penampilan seni budaya Bantengan dari Paguyuban Seni  Putra Mandala, Temboro, Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang itu sangat mengapresiasi kreatifitas seni bantengan ini yang memiliki jumlah viewer luar biasa di media sosial. Bahkan, Pj. Wahyu mengakui, jumlah viewer grup seni ini lebih banyak dari jumlah viewer media sosial milik Pemkot Malang.

“Luar biasa, seni Bantengan Putra Mandala ini. Kalau bisa juga menciptakan lagu yang isinya menyebutkan tentang destinasi-destinasi wisata  yang ada di Kota Malang,” pungkasnya. (dik/rhd)

disclaimer

Pos terkait