Menurutnya, PJT 1 harus tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, karena salah satu dari pelanggannya tidak hanya butuh listrik. Tapi juga air minum yang dibutuhkan masyarakat, sehingga fokusnya pada pelayanan kepada masyarakat.
“Tidak menutup kemungkinan PJT I menggarap proyek-proyek yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN). Peluang itu terbuka lebar bagi PJT I sebagai BUMN dalam mengelola sumber daya air. Pihak Kementerian PUPR pun sedang mendesain kebutuhan proyek yang bisa dikerjakan PJT I di IKN,” bebernya.
Senada, Direktur Utama PJT 1, Fahmi Hidayat menyampaikan, tahun ini akan ada beberapa program strategis yang dilakukan oleh PJT 1. Seperti pembenahan Energi Baru Terbarukan (EBT) dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
“Di 2024, pertama kami punya program pengembangan EBT dari PLTS apung, itu sudah mulai kita proses. Kita lakukan rundingan dengan PLN,” ucapnya.
Baca juga: TNI-Polri Larang Konvoi dan Kerumunan Perayaan HUT ke-34 Arema FC
Kemungkinan lainnya, PJT juga akan mendapatkan beberapa lokasi pengelolaan baru. Hal ini menandakan, pemerintah telah memberikan kepercayaan yang besar terhadap PJT 1 dalam mengelola sumber daya air di Indonesia.
“Kami telah mengembangkan bisnis air minum dalam kemasan yang diberi nama ASA. Memang saat ini skalanya masih kecil. Tapi dengan adanya inovasi-inovasi nanti pasti akan terus berkembang,” optimisme Fahmi
Kinerja PJT I harus ditingkatkan karena kebutuhan akan air sangat penting bagi masyarakat. Mengutip pernyataan Basuki, area pengelolaan PJT I tidak hanya di Pulau Jawa saja, namun juga ada di Sumatera. Peluang itu harus digarap dengan baik, sehingga bisa membawa keuntungan bagi perusahaan.
“PJT 1 bisa mengelola sumber daya air ke depan, tidak hanya di kawasan wilayah Sungai Brantas, tetapi juga di daerah kerja lain yang sudah diberikan,” tandasnya. (rhd)