Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang bersama jajaran Pemkot Malang bertakziah ke rumah duka almarhum Sigit Widodo. Diketahui almarhum merupakan ketua KPPS 20 Kelurahan Polehan, meninggal dunia pada Kamis (15/2/2024) sekitar pukul 19.20. Pj Wali Kota Malang menghaturkan turut berbelasungkawa dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, pencegahan kecelakaan kerja terhadap penyelenggara Pemilu menjadi salah satu perhatiannya. Saat pemantauan TPS di lima kecamatan di Kota Malang pada Selasa (13/2/2024) malam, dirinya selalu menanyakan tentang tenaga kesehatan dan kesiapan KPPS.
“Kami sudah mengerahkan setiap nakes di TPS dan saat memantau langsung juga kami tanyakan. Nakesnya di mana? Ketua KPPS ditanya apakah sudah punya nomornya nakes dan nakes juga ditanya apakah sudah punya nomornya ketua KPPS. Ambulan dan nakes juga kita siapkan dan selalu ada di TPS on call 24 jam,” seru orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.
Baca juga: Babinsa Koramil Blimbing Dampingi Bimtek KPPS Pemilu 2024
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan akan ada bantuan dari Pemkot Malang dan ada bantuan lainnya yang masih didiskusikan dengan Sekretaris Daerah (Sekda). Dirinya mengajak semua pihak agar peristiwa tersebut menjadi masukan nantinya.
Takziah tersebut turut dihadiri oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur dan Ketua KPU Kota Malang. Di hadapan semua hadirin, Rochani sebagai Komisioner KPU Jatim turut berduka cita sedalam-dalamnya. Dirinya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada almarhum atas segala jasa dan pengabdian terhadap negara dan keluarganya.
Baca juga: Pemkot Batu Berikan Sinyal Positif, KPPS Bakal Tercover BPJS Ketenagakerjaan
“Kami segenap penyelenggara Pemilu berharap keluarga diberikan ketabahan dan semua perbuatan almarhum dicatat sebagai amal baik. Kehadiran kami sebagai penyelenggara sebagai bentuk empati untuk memberikan dukungan kepada keluarga. Kami ingin tegaskan, hingga 25 Februari nanti teman-teman kpps masih menjadi tanggungjawab kami,” ujar Rochani.
Lebih lanjut, Rochani mengungkapkan, saat seleksi KPPS, sudah ada tiga parameter kesehatan yang harus dicantumkan, tekanan darah, gula darah dan kolesterol. Ketiga parameter tersebut merupakan rekomendasi dari dinas kesehatan dan juga Komnas HAM saat evaluasi Pemilu 2019 kemarin. (ws10/rhd)