Banyuwangi SERU – Asosiasi Kepala Desa Kabupaten (Askab) Banyuwangi dan koordinator (Korcam) se- Kabupaten Banyuwangi menolak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengurangi Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2020 sebesar 14,5 miliar. Pengurangan ADD akibat wabah Coronavirus (Covid-19) yang melanda Indonesia dan berdampak pengurangan transfer dari pusat ke daerah. Agar kondusifitas Pemdes bisa berjalan dengan baik, Askab meminta Pemkab Banyuwangi mencari pos lain daripada mengurangi ADD
Acara rapat koordinasi bertempat di aula desa Cluring, Kecamatan Cluring dipimpin Ketua Askab Banyuwangi, Anton Sujarwo dihadiri pengurus Askab dan Korcam se- Kabupaten Banyuwangi memutuskan menolak dengan tegas adanya pengurangan pengurangan nilai ADD yang dampaknya sangat mengganggu kinerja desa.
“Dampak Covid-19 ini, transfer dari pusat ke daerah ada pengurangan, akibatnya ADD dikurangi,” ujar Sekretaris Askab Banyuwangi, Muansin kepada SERU.ID, Sabtu (13/6/2020).

Agar kinerja desa bisa berjalan dengan baik, Muansin berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi agar mencari solusi dan alternatif lain guna menutupi pengurangan dana pusat tersebut.
“Sangat jelas terganggu penyelenggaraan pemerintah desa jika Pemkab Banyuwangi mengurangi ADD. Kami mohon Pemkab Banyuwangi berlaku bijak, dan bisa mencari alternatif lain lah,” kata Muansin yang juga Kades Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo.
“ADD yang semula diterimakan dari pusat ke daerah yang semula sebesar Rp 156.723.639.000,- dikepras menjadi Rp 142.185.952.000,- berkurang Rp 14 miliar lebih,” imbuhnya.
Menurut Muansin ADD yang diterima pemerintah desa (Pemdes) ini untuk biaya penyelenggaraan dan pelayanan Pemdes. Jika ADD dikurangi jelas akan menggangu dan berpengaruh kondusifitas Pemdes
“Kami yakin Pemkab Banyuwangi bisa mencari alternatif lain untuk menutupi pengurangan transfer dari pusat. Dan ADD diterimakan secara utuh agar penyelenggaraan dan pelayanan Pemdes yang ada di Banyuwangi tidak terganggu, dan bisa berjalan dengan lancar dan kondusif,” pungkas mantan wartawan dan aktivis Banyuwangi. (Ant)