Ki Agus menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memberikan lahan hampir 100 hektar untuk dikelola Pramuka Kwarda Jatim. Lahan tersebut merupakan aset mangkrak.
“Pemprov Jatim memberi lahan kami kalau ditotal hampir 100 hektar, kami diberi Gubernur Jatim di Bojonegoro, Sidoarjo, Gresik dan Jember. Hampir semua aset Pemprov Jatim setelah ditelaah mangkrak adalah aset mangkrak,” jelas Ki Agus.
Baca juga: Ka Kwarcab Batu Ajak Pramuka Mengabdi Tanpa Batas di Peringatan ke-61 Hari Pramuka
Ki Agus juga menuturkan, mulai tahun 2021 Gubernur Jatim memberikan aset tersebut untuk dikelola. Bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan, serta telah menghasilkan 4 kali panen Jagung dan Ketela.
“Sehingga, tahun 2021 sama Bu Gubernur ada kebijakan diberikan ke Pramuka Jatim. Dan, alhamdulillah kita bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan sudah hampir 4 kali panen jagung dan ketela,” tutur Kiagus.
Terkait hasil panen, Ki Agus juga mengungkapkan, sangat bermanfaat bagi gerakan pramuka. Terlebih untuk mendorong pendapatan bersama.
“Hasilnya cukup lumayan, dari yang kita ajak kerjasama sudah merasakan hasil dari panen tersebut dan untuk pendapatan,” ungkap Ki Agus.
Sehingga, Ki Agus berpesan agar Pemkot dan Kwarcab Malang mampu mengimplementasikan hal yang sama dengan Kwarda dan Pemprov Jatim lakukan.
“Pesan kami, semoga di Malang juga bisa mengamalkan. Saya yakin, adik-adik dan kakak-kakak tentunya banyak pensiunan ada lahan yang bisa diberikan agar lebih produktif. Kwarcab Kota Malang ini selalu menjadi selalu masuk 3 besar Kwarcab terbaik yang ada di Jawa Timur. Sehingga, patut menjadi catatan penting bagi prestasi lanjutan,” pesan Ki Agus.