Malang, SERU.co.id – Pemilu legeslatif tahun 2024 merupakan salah satu jalan menuju Indonesia emas 2045. Maka semua pihak diharapkan aktif dalam mengisi pembangunan dan tak apatis atau tak masuk kelompok golongan putih (Golput) dalam Pemilu 14 Februari mendatang.
Terutama pada kalangan pemuda. Perannya dalam mengisi dan membangun bangsa sangat diharapkan. Semangatnya, kecerdasannya, termasuk keberaniannya dalam menghadapi segala rintangan jadi modal utama dalam menentukan arah pembangunan bangsa.
Sebagaimana diketahui, jumlah pemilih muda dibawah usia 40 tahun mencapai 50% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu tahun 2024. Atas fakta itu, menurut politikus Partai Golkar Ahmad Irawan Koalisi Indonesia Maju (KIM) serius memperhatikan sekaligus merawat pemilih muda pada Pemilu tahun ini.
Bentuk keseriusan KIM dalam mengusung anak muda adalah menempatkan sekaligus memilih Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto.
Dikutib dari Jatimtimes, keberadaan Gibran merupakan simbul anak muda yang akan mendapatkan mandat dari rakyat untuk memimpin negeri ini. Dikatakan, bahwa saat ini keberadaan pemuda bukan hanya harus diperhatikan dari jumlahnya yang terbilang mendominasi saja.
Tapi menurutnya juga harus dicermati bahwa saat ini sudah waktunya pemuda memiliki andil yang lebih dalam organ pemerintahan.
“Kalau diperhatikan berarti kan sudah lengkap. Jumlah pemilih pemuda meningkat, caleg yang berusia muda juga lebih banyak dan calon wakil presiden juga menangkap keterwakilan pemuda di sana melalui Mas Gibran,” ujar Irawan.
Kata Ahmad Irawan penunjukan Gibran Rakabuming Raka bukan tanpa alasan. Dalam hal ini, Partai Golkar yang turut dalam Koalisi Indonesia Maju juga telah mempertimbangkan beberapa hal. Antara lain bahwa pemuda juga memiliki kapabilitas untuk terlibat secara langsung dalam pemerintahan.
“Usianya (Mas Gibran, Red) kan masih muda. Beliau juga telah memimpin Kota Solo dalam roda pemerintahannya. Tapi lebih dari itu, di usianya yang masih muda Mas Gibran sudah bisa memimpin daerah, jadi bukan sudah memimpin daerah berapa kali,” jelas Irawan.
Menurut Irawan, sebelum digelar debat Cawapres. Sosok Gibran sempat diremehkan oleh beberapa kalangan masyarakat. Tapi faktanya, Gibran bisa membalikan keadaan. Gibran sudah siap materi dan sanggup menjelaskan secara detail pertanyaan yang diajukan penalis.
Termasuk sanggup berdebat dengan Muhaimian Iskandar (Cawapres no urut 1) dan Mahfud MD (Cawapres nomort 3). “Ya tentu kalau dibandingkan head to head dengan kedua cawapres lain, Mas Gibran mungkin di atas kertas kalah jauh. Tapi di debat cawapres, Mas Gibran sudah membuktikan kesiapannya. Tentu tidak mewakili saat nanti menjadi wapres, tetapi setidaknya itu sudah cukup menunjukkan,” terang Irawan.
Terlebih usai debat cawapres tersebut, penampilan Gibran Rakabuming Raka ia klaim mampu mengungkit elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran. Menurut Irawan, hal itu jelas menunjukkan bahwa publik pun juga turut memantau jalannya pesta demokrasi ini.
“Angka pastinya saya belum memantau, tapi dari beberapa lembaga survey, kabar yang saya terima ada peningkatan (elektabilitas Prabowo-Gibran). Di situ kan kita harus tahu bahwa pemilih kita ini terus memperhatikan jalannya pesta demokrasi. Apalagi pemilihnya juga didominasi kalangan pemuda,” tutur Irawan.
Untuk itu, dirinya berharap bahwa pemilih muda bisa memanfaatkan suaranya dengan bijak dalam Pemilu mendatang. Apalagi, dengan ditunjuknya Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil dari Prabowo Subianto juga tidak diharapkan hanya sekadar untuk memberi warna baru saja.
“Setidaknya ini langkah kongkret bahwa pemuda tidak hanya diharapkan untuk menyumbang perolehan suara saja. Namun juga menyumbang gagasan, buah pikiran dan juga ide-ide yang dapat membanggakan negeri ini,” pungkas Irawan.
Tambahan informasi pada Pemilu 2024 ini jumlah pemilih yang berusia muda atau yang biasa disebut generasi milenial terbilang lebih mendominasi. Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan bahwa jumlah pemilih yang berusia hingga 40 tahun hampir 52 persen.
Dimana sebesar 31,23 persen atau sebanyak 63.953.031 orang merupakan pemilih berusia 17 hingga 30 tahun. Sementara sebesar 20,70 persen, atau sebanyak 42.398.719 orang merupakan pemilih dengan usia 31 sampai 40 tahun.
Sedangkan pemilih dengan usia 40 tahun ke atas berjumlah 98.448.775 orang atau 48,07 persen. Sementara untuk Lalu pemilih berusia di bawah 17 tahun karena sudah menikah 0,003 persen atau 6.697 pemilih. Totalnya, KPU telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. (Adv/red/man)